Sabtu, 4 Oktober 2025

Ibadah Haji 2019

Lupa Pakai Alas Kaki, Suhu Panas di Tanah Suci Bisa Bikin Kaki Melepuh, Ibadah Haji Tak Maksimal

Petugas kesehatan haji Indonesia masih sering menemukan jemaah haji Indonesia yang tidak menggunakan alas kaki saat beraktivitas di luar ruangan.

Tribunnews/Bahauddin R Baso/ MCH 2019
Ribuan umat muslim melakukan thawaf mengelilingi Kabah usai shalat subuh di Masjidil Haram, Makkah, Kamis (11/7/2019). Hari ini para jemaah haji dari berbagai penjuru dunia mulai berdatangan untuk menyambut musim haji 1440H. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Petugas kesehatan haji Indonesia masih sering menemukan jemaah haji Indonesia yang tidak menggunakan alas kaki saat beraktivitas di luar ruangan.

Usai menjalankan shalat di masjid para jamaah juga ada yang tidak menggunakan alas kaki saat kembali ke penginapan.

Ada berbagai alasan para jemah tidak menggunakan alas kaki seperti lupa membawa, atau lupa tempat menyimpannya saat menjalankan ibadah.

Padahal alas kaki sangat berguna untuk melindungi telapak kaki dari panasnya jalanan di sekitar lokasi ibadah.

Kaki yang langsung menginjak jalan yang panas dapat menyebabkan kaki melepuh sehingga ibadah jadi tidak maksimal.

“Dari laporan di lapangan, para petugas sering ketemu jemaah yang tidak bersendal. Ini berisiko buat jemaah,” ucap dr.Linda Sunarsih, Koordinator Tim Promotif Preventif (TPP) 2019 melalui keterangan tertulisnya.

Baca: Cara Tim Kesehatan Mengatasi Gangguan Kejiwaan, Stres dan Sering Lupa yang Dialami Jemaah Haji

Baca: Salmafina Sunan Curhat, Hindari Bertemu Sang Ayah Karena Alasan Ini

Sandal haji ini terbuat dari plastik, tetapi tidak licin saat dikenakan. Sandal yang disediakan menyerupai bentuk selop dan bukan jepit.
Sandal haji ini terbuat dari plastik, tetapi tidak licin saat dikenakan. Sandal yang disediakan menyerupai bentuk selop dan bukan jepit. (Istimewa/Gridhealth)

Sebagai langkah pencegahan, Tim Promotif Preventif (TPP) dan Tim Gerak Cepat (TGC) lamgsung memberikan sendal jepit secara gratis saat menemukan jemaah haji Indonesia yang tidak menggunakan alas kaki.

“Sandal dibeli dari dana Kemenkes sebagai komitmen Kemenkes dalam memberikan perlindungan kesehatan bagi jemaah haji,” jelas Dr. dr. Eka Jusup Singka, MSc, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes.

Baca: Pesona Sandhyca Putrie, Ajudan Cantik Iriana Jokowi, Pengakuannya Soal Status Singlenya Viral

Agar tidak lupa menyimpan sandal jepit para jemaah juga disarankan membawa kantong kecil untuk tempat penyimpanan atau titip sendal ditempat penitipan.

Selain sandal jepit, para petugas kesehatan juga terus mengingatkan para jemaah haji Indonesia untuk membawa dan menggunakan alat perlindungan diri (APD) saat diluar ruangan seperti masker dan water spray.

Jemaah asal Ponorogo, Sumairi, kehilangan sandal di Masjid Nabawi dan langsung ditangani petugas sektor khusus di pintu 21. Kaki Sumairi melepuh karena panasnya Suhu udara di Madinah sehingga lantai Masjid Nabawi menjadi panas. Karena itu jemaah harus memakai alas kaki dan diminta untuk melepasnya saat berada di depan pintu masjid.
Jemaah asal Ponorogo, Sumairi, kehilangan sandal di Masjid Nabawi dan langsung ditangani petugas sektor khusus di pintu 21. Kaki Sumairi melepuh karena panasnya Suhu udara di Madinah sehingga lantai Masjid Nabawi menjadi panas. Karena itu jemaah harus memakai alas kaki dan diminta untuk melepasnya saat berada di depan pintu masjid. (Darmawan/MCH2019)

Suhu Panas Bisa Bikin Kaki Melepuh
Tak sedikit jemaah terutama yang sudah lanjut usia kakinya melepuh.

Seperti yang dialami Sumairi, Jemaah Haji asal Ponorogo Jawa Timur, saat ditemui petugas Media Center Haji, mengatakan lupa meletakkan sandalnya saat di Masjid Nabawi.

Jemaah Indonesia berusia lanjut seperti Sumairi ini masuk ke masjid membuka sandalnya tidak tepat di depan pintu, tapi saat posisinya masih jauh dari pintu masjid.
"Saya masuknya pintu 7 lha keluarnya di ujung dekat makamnya Rasul itu, soalnya orangnya oyok-oyokan (berdesakan Red), jadi ketinggalan sandalnya, saya memutar sampai pintu 21 ini," kata Sumairi.

Saat ditanya bagaimana kakinya? "Ya, gak ada keluhan apa-apa," katanya.

Jemaah asal Ponorogo, Sumairi, kehilangan sandal di Masjid Nabawi dan langsung ditangani petugas sektor khusus di pintu 21. Kaki Sumairi melepuh karena panasnya Suhu udara di Madinah sehingga lantai Masjid Nabawi menjadi panas. Karena itu jemaah harus memakai alas kaki dan diminta untuk melepasnya saat berada di depan pintu masjid.
Jemaah asal Ponorogo, Sumairi, kehilangan sandal di Masjid Nabawi dan langsung ditangani petugas sektor khusus di pintu 21. Kaki Sumairi melepuh karena panasnya Suhu udara di Madinah sehingga lantai Masjid Nabawi menjadi panas. Karena itu jemaah harus memakai alas kaki dan diminta untuk melepasnya saat berada di depan pintu masjid. (Darmawan/MCH2019)

Padahal, saat ditangani petugas sektor khusus di pintu 21, kaki Sumairi melepuh karena panasnya suhu udara di Madinah sehingga lantai Masjid Nabawi menjadi panas.

Petugas mengingatkan, suhu udara Madinah di siang hari yang berkisar antara 35 – 45 derajat merupakan tantangan tersendiri bagi jemaah haji yang hendak melaksanakan Arbain di Masjid Nabawi.

"Jangan membuka alas kaki sebelum pintu masjid karena khawatir kakinya melepuh. Amankan alas kaki, jangan sampai hilang," ujar Komandan Tim Gerak Cepat (TGC) PPIH Arab Saudi 2019 dr Erwinsyah Erick.

Ia mengatakan karena suhu panas membuat lantai Masjid Nabawi menjadi panas.

Karena itu jemaah harus memakai alas kaki dan diminta untuk melepasnya saat berada di depan pintu masjid.

Erick mengatakan umumnya jemaah haji usia lanjut kerap bermasalah dengan kaki yang melepuh.

Jemaah Indonesia berusia lanjut masuk ke masjid membuka sandalnya tidak tepat di depan pintu, tapi saat posisinya masih jauh dari pintu masjid.

Yang seringkali terjadi adalah mereka lupa menaruh sandal di pintu sebelah mana,” ujar Erick. Sehingga terpaksa berjalan di lantai Masjid Nabawi yang tengah diterpa cuaca panas.

"Kaki jadi melepuh karena menginjak lantai yang panas. Untuk pulih butuh 5-10 hari. Kan kasihan jadi tidak bisa beribadah dengan maksimal," kata dia di Madinah.

Ia mengatakan bahwa di Masjid Nabawi yang juga merupakan sektor khusus (seksus), TGC akan sinergi dengan tim perlindungan jemaah (linjam) dan unsur lain siap memberikan layanan bagi jemaah di Masjid Nabawi.

"Tim posisinya menyebar. Kami saling komunikasi jika ada kejadian," ucapnya.

Ia menyarankan kepada jemaah haji yang lupa menaruh alas kaki, atau kehilangan alas kaki bisa menghubungi sektor khusus di pintu 21, di sana disediakan sandal.

Ia juga mengimbau jemaah haji Indonesia agar tetap memperhatikan kesehatan diri. Selalu menyiapkan alat pelindung diri saat keluar hotel.

"Bawa payung, topi, masker atau apapun yang dapat melindungi diri dari paparan sinar matahari. Usahakan menyemprot wajah dengan air sesering mungkin. Jangan lupa banyak minum air putih yang tersedia di tiap tempat untuk mencegah dehidrasi," ucap Erick.

Jemaah haji Indonesia selama di Madinah akan menginap di hotel yang jaraknya tidak terlampau jauh dari Masjid Nabawi (Markaziyah).

(Tribunnews.com/Apfia/Husein Sanusi/Anita K Wardhani)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved