Selasa, 19 Agustus 2025

Ibadah Haji 2023

Buntut Kenakan Ratusan Gram Emas saat Pulang Haji, Daeng Kanang Dibayangi Pajak hingga Disorot MUI

Bea Cukai Makassar bakal memanggilan Suarnati Daeng Kanang (46) karena aksinya pakai emas 180 gram usai pulang haji, MUI juga sesalkan aksinya.

Kolase Tribunnews.com: Tribun Timur/Istimewa dan Kompas.com/Darsil Yahya M
Suarnati Daeng Kanang (46) salah satu jemaah haji perempuan asal Embarkasi Makassar, Sulsel kloter 1 tampak nyentrik dan glamor dengan emas 180 gram di tubuhnya saat tiba di Asrama Haji Sudiang Makassar, Rabu (5/7/2023). Dirinya percaya emas bisa sembuhkan penyakit. Bea Cukai Makassar bakal melakukan pemanggilan terhadap Suarnati Daeng Kanang (46) karena aksinya pakai emas 180 gram usai pulang haji. 

Menurutnya, pamer emas tidak pantas dilakukan karena tidak mencerminkan pesan haji yang baru saja ditunaikan.

"Jadi haji itu kegiatan ibadah puncak dari seorang muslim. Dalam haji itu banyak nasihat-nasihat bagi kehidupan seorang Muslim," kata Muhammar Bakry kepada Tribun-Timur.com, Sabtu (8/7/2023) malam.

Baca juga: Nasib Suarnati usai Pamer 180 Gram Emas dari Tanah Suci, Dipanggil Bea Cukai dan Diminta Bayar Pajak

Muammar Bakry pun mencontohkan proses haji yang menyiratkan pesan hidup sederhana, yakni saat ihram.

Dalam prosesi ihram itu jamaah hanya mengenakan dua helai kain.

"Itulah sebabnya tidak ada pakaian kemewahan yang dibawa ketika melakukan proses haji," katanya.

Aksi pamer emas Daeng Kanang dan jamaah lainnya pun dianggap telah menyalahi pesan-pesan haji.

"Jadi, kemabruran haji itu, tentu tidak dilihat dari harta yang dipamerkan setelah pulang," sebut Rektor terpilih pada Universitas Islam Makassar itu.

"Tapi kemabruran haji itu adalah, ketika seseorang meningkatk kebaikan spritual dan kebaikan sosialnya di masyarakat, maka itulah ciri mabrurnya haji seseorang," jelasnya.

Alasan Daeng Kanang Pakai Emas karena Nazar

Sementara itu, menurut pengakuan Daeng Kanang, sebanyak 100 gram emas yang dipakainya dibeli di tanah suci seharga Rp 120.000.000.

Perhiasan emas itu dalam bentuk kalung, cincin juga gelang.

Sementara sebagian emas dibawanya dari rumah.

"Ini (emas) saya bawa dari Makassar sekitar 80 gram, kalau yang saya beli dari Tanah Suci mungkin 100 gram," jelasnya.

Potret Daeng Kanang, jemaah haji asal Makassar kenakan 180 gram emas saat turun dari pesawat di Bandara Sultan Hasanuddin, Maros, Sulsel, Rabu (5/7/2023).
Potret Daeng Kanang, jemaah haji asal Makassar kenakan 180 gram emas saat turun dari pesawat di Bandara Sultan Hasanuddin, Maros, Sulsel, Rabu (5/7/2023). (Tribun Timur)

Ia mengaku, membeli emas dari Tanah Suci untuk memenuhi nazarnya.

"Saya sudah bernazar dari awal, belum mendaftar saya sudah nazar seandainya saya ke Tanah Suci bisa tidak ya saya begini (pakai emas) seperti orang-orang (jemaah haji yang glamor saat pulang dari Tanah Suci," ucap Suarnati Daeng Kanang.

Daeng mengungkapkan, alasan membeli emas di Tanah Suci lantaran merasa ada kepuasan tersendiri.

Bahkan, ia mengaku lebih berkarisma jika memakai emas dari Tanah Suci.

"Karismanya beda dan saya percaya kalau sakit terus pakai emas dari Tanah Suci bisa sembuh," tutur warga Jl Muhammad Tahir Lepping Makassar ini.

Sumber: Kompas TV dan Tribun Timur.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan