Jumat, 3 Oktober 2025

Ibadah Haji 2026

Haji 2026 Kemenhaj Tetapkan 2 Syarikah, Rakeen Mashariq & Albait Guest, Biaya Ditekan Tanpa Pungli

Indonesia akan menggunakan jasa dua syarikah pada penyelenggaraan haji tahun 2026. 

|
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
KOMPAS.com/Kristian Erdianto
IBADAH HAJI 2026 - Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan Indonesia akan menggunakan jasa dua syarikah pada penyelenggaraan haji tahun 2026. Dua syarikah itu adalah Rakeen Mashariq Al Mutamayizah Company For Pilgrim Service dan Albait Guest. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan Indonesia akan menggunakan jasa dua syarikah pada penyelenggaraan haji tahun 2026. 

Dua syarikah itu adalah Rakeen Mashariq Al Mutamayizah Company For Pilgrim Service dan Albait Guest.

Baca juga: Cegah Korupsi, Kementerian Haji Gandeng Kejagung Awasi Pelaksanaan Haji 2026

Syarikah, adalah perusahaan penyedia layanan haji di Tanah Suci yang telah ditetapkan Pemerintah Arab Saudi. 

Pada penyelenggaraan haji yang lalu, Indonesia menggunakan jasa dari delapan syarikah. 

"Sekarang kita hanya menggunakan 2 syarikah, tidak lagi 8," kata Dahnil dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Haji, Jakarta, Selasa (30/9/2025). 

 

 

Dahnil mengatakan Kemenhaj mampu menekan menekan biaya syarikah dibandingkan tahun sebelumnya.

Penurunan biaya syarikah ini, kata Dahnil, karena berkurangnya pungutan liar dan manipulasi anggaran. 

"Dan Alhamdulillah biaya bisa kita tekan lebih dari 200 riyal Saudi yang tadinya biaya syarikah itu 2300. Tahun ini kita tekan tanpa ada pungli, tanpa ada manipulasi itu menjadi 2100. Dan ke depan kita hanya menggunakan 2 syarikah tidak lagi 8 syarikah," jelasnya.

Selain jumlah syarikah yang lebih sedikit, Dahnil mengatakan Kemenhaj juga mengubah sistem kontrak agar lebih transparan dan akuntabel.

"Kemudian kontraknya juga multi year, jadi tidak kontrak per tahun. Kemudian pengadaan setiap tahun, tidak, jadi kita tetapkan langsung 3 tahun untuk mencegah praktik-praktik manipulasi, praktik-praktik feedback terkait dengan pelelangan sarikah di Saudi Arabia," ujar Dahnil.

Pemerintah, kata Dahnil, berupaya menghadirkan penyelenggaraan haji yang bersih dari praktik korupsi dan pungutan liar. 

"Kami ingin memastikan penyelenggaran haji itu bebas dari praktek korupsi. Beberapa waktu yang lalu proses pengadaan di Arab Saudi sudah kita mulai. Kemudian penunjukan atau lelang syarikah sudah dimulai," pungkasnya. 

Sebelumnya, Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak, menggelar pertemuan dengan Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung, Prof Reda Manthovani, di Kantor Kementerian Haji, Jakarta, Selasa (30/9/2025). 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved