Lebaran di Luar Negeri
Dubes RI Izinkan Penggunaan Gedung Bekas KBRI untuk Salat Id
Untuk tahun ini lebaran di Bonn dan Jerman pada umumnya di tetapkan pada hari Kamis, tanggal 9 September
TRIBUNNEWS.COM - Untuk tahun ini lebaran di Bonn dan Jerman pada umumnya di tetapkan pada hari Kamis, tanggal 9 September. Hal ini sesuai dengan keputusan Koordinationsrat der Muslime in Deutschland (Koordinator Muslim se-Jerman), European Fatwa Counsil (Dewan Fatwa Eropa).
Untuk suasana lebaran di Bonn tentunya akan sangat berbeda sekali dengan suasana lebaran di tanah air, karena di sini sama sekali tidak ada suara takbir, suara beduk dan tradisi mudik. Namun demikian kami sebagai warga muslim tetap berusaha untuk menghidupkan suasana lebaran tersebut di sini. Misalnya pada malam takbiran kita memutar suara takbir dari internet yang di ulang-ulang, sehingga kesannya benar benar seperti di tanah air. Demikian juga dengan kegiatan di dapur, kami sibuk di dapur untuk persediaan lebaran besok.
Dan pada hari lebarannya, kamipun menggunakan baju baru menuju tempat shalat Id di laksanakan bersama keluarga. Dan Syukur Alhamdulillah, pada tahun ini, kami masih diberi kesempatan oleh pihak Dubes Indonesia di Berlin untuk menggunakan gedung bekas KBRI di Bonn. Hal ini sangat membantu kami, karena mencari tempat yang luas sangat dan mencukupi sangat susah di sini, apalagi untuk kegiatan ibadah.
Karena gedung bekas KBRI tersebut sudah lama tidak digunakan, maka beberapa hari sebelum lebaran, para mahasiswa dan masyarakat Indonesia di sini melaksanakan gotong royong berupa membersihkan dan merapikan tempat yang akan di pakai shalat nanti.
Pada saat hari lebarannya, biasanya kami juga datang lebih awal untuk persiapan teknisnya, lalu takbir dikumandangkan sekitar pukul 09.30 dan shalat Id sendiri dilaksanakan pukul 10.30.
Biasanya pada saat takbir itulah, kita akan sangat merasa rindu dan kangen dengan keluarga, tidak jarang air mata menetes karena mengingat semua keluarga dan suasana lebaran di tanah air.
Jauh jauh hari sebelum lebaran, biasanya kita sudah saling membagi siapa saja yang akan membawa makanan tertentu di tempat shalat Id dilaksanakan, agar tidak terjadi double menu atau kekurangan menu, dan menu itupun biasanya sama dengan menu menu lebaran di tanah air, kali ini menu makanan sangat banyak sekali antara lain opor ayam, ayam goreng, sop sapi, daging balado, oseng oseng, dan aneka cemilan lainnya.
Setelah shalat Id dilaksanakan maka langsung diadakan acara halal bil halal di tempat yang sama, dan dilanjutkan dengan makan makan bersama. Di sini sama sekali tidak ada tradisi memberi salam tempel kepada anak anak, tapi walaupun demikian anak anak senang bermain, karena mereka bisa bermain bersama dalam bahasa Indonesia. Hal ini sangat jarang terjadi, karena kita tempatnya berjauhan dan juga sama sama sibuk pada kegiatan rutinitas sehari hari.
Pada tahun ini yang bertindak sebagai imam adalah bapak Bram Omar, beliau adalah sesepuh dan juga sebagai koordinator pengajian kita di sini, sedangkan yang bertindak sebagai khotib adalah mahasiswa yang baru saja lulus dari program kedoktoran dari Institut Oriental dan Study Asia yaitu bapak Asfa Widiyanto. Beliau menyampaikan khotbah dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jerman dengan menekankan peningkatan iman ummat Islam setelah sebulan di gembleng dengan berpuasa, dan di harapkan pada Idul Fitri ini kita benar benar kembali pada kesucian atau pembersihan jiwa.
Khotbah dalam dua bahasa sangat penting sekali, karena jamaah bukan hanya berasal dari Indonesia, tapi juga penduduk Jerman, yang sama sekali tidak bisa berbahasa Indonesia. Bahkan ada juga yang dari negara Pakistan. Tahun tahun sebelumnya biasanya warga negara Malaysia juga ikut kita berlebaran di sini, tapi tahun ini tidak lagi.
Untuk tahun ini total jamaah yang ikut berlebaran sekitar 150 orang, yang bukan hanya berasal dari Bonn, tapi juga dari Koeln, Achen dan sekitarnya. Jumlah ini sebenarnya tidak terlalu banyak karena hari lebaran bertepatan dengan hari kerja. Tapi kalau lebarannya hari Sabtu atau Minggu, jumlah jamaah bisa sampai 250 orang.
Zakat fitrah besarnya 7 Euro per-orang, dan di serahkan sebelum tanggal 4 September. Karena semua hasil dari pengumpulan zakat fitrah tersebut di salurkan langsung ke Indonesia lewat Pos Keadilan Peduli Ummat. Sedangkan sadakoh/Fidiyah dan sumbangan lainnya di salurkan kepada korban banjir di Pakistan.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan selamat idul fitri kepada semua sanak saudara di tanah air, mohon maaf lahir dan bathin. Dan secara khusus rasa terima kasih kepada pihak KBRI Berlin yang bersedia meminjamkan gedung bekas KBRI Bonn, sehingga warga Indonesia yang ada di Bonn dan sekitarnya dapat melaksanakan shalat Id dengan baik.
*Penulis saat ini sedang mengambil gelar master di bidang pertanian di University of Bonn