Ibadah Haji 2010
Mufti Mekkah Larang Calon Haji Layani Pengemis
Larangan untuk tidak memberi atau melayani pengemis telah dikeluarkan mufti besar Mekkah. Jamaah haji diimbau untuk tidak melayani
Editor:
Tjatur Wisanggeni
MAKKAH, TRIBUNNEWS.COM -- Larangan untuk tidak
memberi atau melayani pengemis telah dikeluarkan mufti besar Mekkah.
Jamaah haji diimbau untuk tidak melayani pengemis yang mulai membanjiri
Mekkah menjelang puncak haji.
Biasanya, saat puncak haji, para pengemis memenuhi seluruh ruas jalan
menuju Masjidil Haram. Sekarang ini saja beberapa pengemis sudah
menempati kawasan di sepanjang jalan antara Masjid Kucing dan Masjidil
Haram.
"Jika Mufti Besar Mekkah sudah mengimbau agar jamaah tak memberikan
santunan kepada para pengemis, jamaah Indonesia juga perlu
memperhatikan," ujar Kepala Daerah Kerja Mekkah, Cepi Supriatna.
"Arabnews", Jumat (22/10), memberitakan pula bahwa Mufti Besar Mekkah
pun telah mengimbau jamaah agar tidak memberikan santunan kepada para
pengemis.
Divisi Antikemiskinan Polisi Lalu Lintas Mekkah juga mulai merazia
mereka. "Tadi malam saja, banyak dari mereka yang diangkut polisi," ujar
Khatibul Umam, petugas haji di Sektor Khusus, sektor yang menangani
jamaah sesat, yang berkantor sekitar 200 meter dari Pintu Marwah
Masjidil Haram.
Aisha, pengemis asal Somalia, seperti dikutip "Arabnews", Jumat,
mengatakan banyak pengemis dari Jeddah dan kota-kota di sekeliling
Makkah mulai berdatangan di Mekkah.
"Datang lebih awal untuk memilih lokasi strategis di luar dan dekat Masjidil Haram," ujar Aisha.
Menurut Aisha, mereka datang tidak sekadar sebagai individu untuk
mengemis. Mereka telah dikerahkan untuk tujuan mendapat uang
sebanyak-banyaknya. Malam hari, mereka berkumpul.
Kemudian, kata Aisha, "Membagi uang hasil mengemis di antara anggota
mereka, kemudian berpencar lagi." Nantinya, mereka akan meninggalkan
Makkah secara bersama-sama.
Para pengemis di Mekkah, bisa berbahasa Indonesia sepatah-dua patah
kata. Para pengemis di Jabal Nur, misalnya, mereka rajin menyapa jamaah
dari Indonesia yang akan ke Gua Hira. "Haji, hajia" Indonesia baguuusss.
Indonesi..satu riyal.. miskin... satu riyal," teriak mereka, sambil
mengulurkan tangan menggapai tangan jamaah.
Beberapa pihak mengingatkan bahwa saat calon pemberi mengeluarkan
riyal, pengemis lain pun akan semakin semangat memintanya, "Kalau tidak
mau memberi, mereka bisa menarik barang yang ada pada tubuh kita,"
kata seorang panitia haji.(*)