Kerusuhan di Mesir
Barack Obama Makin Tidak Sabar Hadapi Hosni Mubarak
Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, makin tidak sabar menghadapi kondisi di Mesir dan juga Presiden Hosni Mubarak
Penulis:
Widiyabuana Slay
lihat foto
RTR
Komandan Tentara Mesir, Hassan al-Roweny, ketika berpidato di depan ribuan di Alun-alun Tahrir (Pembebasan), Kairo, 10 Februari 2011.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, makin tidak sabar menghadapi kondisi di Mesir dan juga Presiden Hosni Mubarak. Obama mengeluarkan pernyataan kebenaran Mubarak untuk segera memberikan kekuasaannya kepada orang lain memiliki kredibilitas atau arti.
Dilansir AP, Jumat (11/2/2011), Obama yang membuat pernyataan itu Northern Michigan University, Marquette, Michigan,menantang pemerintahan otokrasi Mesir untuk menjelaskan mengenai jalan demokrasi yang mereka anut ke warganya dan juga ke seluruh dunia. Meski tidak menyebut nama Mubarak secara langsung namun Obama mengeluarkan pernyataan yang mengeritik kepemimpinan Mesir yang tak memiliki arah dan tujuan.
Pernyataan ini dikeluarkan Obama setelah secara mengejutkan Mubarak mengatakan ia akan memberikan kekuasaan kepada wakil presiden namun tetap memerintah negera itu. Pernyataan itu sungguh mengejutkan Gedung Putih dan membuat marah para aktivis di Mesir karena terlihat ia sama sekali tidak berniat mundur.
