Kerusuhan di Mesir
Demonstran Mesir: Mubarak Seorang Pencuri
Setelah menaruh harapan yang terlalu tinggi dan ternyata dimentahkan oleh Presiden Hosni Mubarak yang menolak menyerahkan kekuasaannya
Penulis:
Widiyabuana Slay
Dikutip Tribunnews.com dari CNN, Jumat (11/2/2011), seluruh mata kini melihat ke militer seperti harapan para demonstran yang bisa meraih momentum setelah salat Jumat berakhir. Di jantung kota Suez, puluhan ribu orang berteriak dan menyebut Mubarak seorang pencuri sembari mengelilingi kantor pusat pemerintahan.
Mereka mengatakan jika pidato Mubarak memberikan sinyal jika ia tidak akan segera mundur dari kursi kepresidenan yang didudukinya selama 30 tahun. Tentara menempatkan pembatas antara halaman kantor pemerintah dan para pengunjuk rasa.
"Personel militer ada di sana bisa menjadi tanda yang baik bagi para pengunjuk rasa," demikian ujar seorang demonstran bernama Sameh Bakri. "Mereka menolong orang-orang untuk menempatkan spanduk di gedung pemerintah dan spanduk itu memiliki 18 martir yang meninggal dalam bentrok terakhir," ujarnya.
Sejumlah analis mengatakan militer bisa memegang peranan penting jika para demonstran membengkak. " Ini akan menciptakan sebuah krisis besar bagi militer Mesir," kata analis dari Stratfor, sebuah lembaga intelijen global, sesaat setelah Mubarak selesai berpidato,Kamis (10/2/2011) malam, waktu setempat.