Kerusuhan di Mesir
Massa Demonstran Kecewa Pidato Hosni Mubarak
Ratusan ribu massa di Tahrir Square menjadi riuh ketika Presiden Hosni Mubarak mengagungkan jasa-jasanya bagi Mesir
Penulis:
Iwan Apriansyah
Para demonstran ini tak puas karena Mubarak tak mau turun dan malah mengagung-agungkan dirinya. Sebelumnya, mereka masih menyimak pidato Mubarak dan berharap presiden mengumumkan pengunduran dirinya.
Para demonstran terus meneriakkan tuntutan mereka agar presiden yang telah berkuasa 30 tahun itu mundur dari jabatannya. Hingga berita ini diturunkan, massa di dua kota besar di Mesir, yakni Kairo dan Alexandria masih bertahan di tengah kota. Belum diketahui gerakan apa yang dilakukan massa menyambut pidato Hosni Mubarak ini.
Seperti diberitakan, Hosni Mubarak tetap tegas pada pendiriannya untuk tidak mau mundur dari jabatannya sebagai presiden Mesir. Dalam pidatonya malam ini, dia hanya menegaskan akan memastikan transisi yang damai melalui pemilu yang adil.
Pidato Hosni Mubarak ini tentu saja sangat bertentangan dengan keinginan rakyat Mesir yang menginginkan presiden yang sudah berkuasa 30 tahun ini mundur.
Dalam pidato kali ini, Mubarak seperti mengulang pidato sebelumnya yang hanya menjanjikan perubahan lebih baik bagi bangsa Mesir melalui proses pemilu yang akan dilakukan September mendatang.
Sebelumnya, militer Mesir yang dipimpin Muchsin Tantowi mengumumkan mengambil alih kendali di Mesir sesuai keinginan dan mandat rakyat. Namun, hingga berita ini diturunkan, Presiden Mesir Hosni Mubarak belum juga mengumumkan pengunduran dirinya.
Saat ini, kubu Militer telah menguasai beberapa aset penting di sekitar Kairo dan Alexandria, seperti pembangkit listrik, stasiun televisi nasional, dan aset penting negara lainnya.
Namun, kubu militer sendiri dikabarkan terpecah. Sebagian mendukung rakyat Mesir dan sebagian lagi tetap mendukung Hosni Mubarak.
Di Tahrir Square, Mayor Jenderal Hassan Roweny atas nama militer menyatakan kepada ribuan demonstran di Bundaran Tahrir bahwa, "Semua yang Anda inginkan akan terwujud." (*)