Selasa, 11 November 2025

Ledakan di Boston

Barack Obama: Amerika Berdoa untuk Boston

Pihak FBI menyatakan aksi ini potensial dilakukan oleh teroris.

Penulis: Rachmat Hidayat
zoom-inlihat foto Barack Obama: Amerika Berdoa untuk Boston
Presiden Amerika Serikat Barack Obama

TRIBUNNEWS.COM,BOSTON--Dua ledakan di dekat garis finish maraton Boston, menewaskan sedikitnya tiga orang dan menyebabkan lebih dari 110 terluka. Pihak FBI menyatakan aksi ini potensial dilakukan oleh teroris.

Dua ledakan ini mengguncang lokasi di dekat garis finish di Boston Marathon, di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, pada Senin (15/4/2013) siang waktu setempat.

Sekitar 12 orang orang dikabarkan mengalami luka serius. Hal ini diketahui berdasarkan laporan salah satu produser CNN dari lokasi kejadian.

Presiden Barack Obama seperti dikutip Tribunnes dari NBCnews.com, menyatakan para pelakunya akan mendapat hukuman setimpal.

"Kami masih tidak tahu siapa yang melakukan ini atau mengapa. Dan orang-orang seharusnya tidak melompat ke kesimpulan sebelum kita memiliki fakta. Kami akan mencari tahu siapa yang melakukan ini," kata Obama.

Obama mengatakan ia telah berbicara dengan direktur FBI Robert Mueller, Menteri Keamanan Dalam Negeri Janet Napolitano, dan anggota Kongres.

"Kami belum memiliki semua jawaban. Tapi, Amerika akan berdoa untuk Boston malam ini," ujar Obama.

Komisaris Polisi Boston, Edward Davis mengatakan bahwa sebelum ledakan, tidak ada informasi intelijen spesifik apa pun yang akan terjadi.

Dia mengatakan daerah itu telah disisir. Ada paket yang ditinggalkan masih harus diperiksa, tetapi tidak ada lagi (ledakan) perangkat yang kami temukan saat ini.

"Ledakan hampir bersamaan terjadi 50 sampai 100 meter terpisah di dekat garis finish sebelum 15:00 EST," kata Davis.

Perwakilan Massachusetts Bill Keating mengatakan, ia telah mendengar bahwa setidaknya dua alat peledak tambahan telah gagal untuk meledakkan dan telah ditemukan.

"Setiap peristiwa dengan beberapa ledakan perangkat-karena hal ini tampaknya-jelas merupakan tindakan teror, dan akan didekati sebagai aksi teror," kata seorang pejabat Gedung Putih untuk NBC News Senin malam.

"Namun, kami belum tahu siapa yang melakukan serangan ini, dan penyelidikan menyeluruh harus menentukan apakah itu direncanakan dan dilaksanakan oleh kelompok teroris, asing atau domestik," ujarnya.

Belum ada serangan teroris besar di tanah AS sejak serangan 9/11, pada tahun 2001, dilakukan oleh al-Qaeda, yang menewaskan sekitar 3.000 orang di New York City, Pennsylvania, dan Washington DC.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved