Ledakan di Boston
Imbas Bom Boston, Bursa Saham Bakal Terkoreksi
Ledakan bom di Boston Marathon, Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, diprediksi bakal memicu koreksi jangka pendek
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ledakan bom di Boston Marathon, Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, diprediksi bakal memicu koreksi jangka pendek di pasar modal dunia termasuk Indonesia. Investor memilih memegang dana tunai hingga kondisi mereda.
Lana Soelistianingsih, Samuel Sekuritas Indonesia, mengatakan pada teror World Trade Center (WTC) 11 September 2001, respon koreksi sangat tajam. Per 10 September 2001, Indeks Dow masih tercatat 9.605,61 namun turun menjadi 8.920,7 atau turun 7,1 persen pada waktu pasar dibuka kembali pada 17 September.
The Fed AS langsung menurunkan suku bunga acuan the Fed Rate dari sebelumnya 3 persen menjadi 1,75 persen sampai 1 persen pada 2003, terbukti efektif untuk memulihkan kepercayaan masyarakat AS. Dow kembali dalam waktu kurang dari satu bulan pasca teror.
Kali ini, the Fed tidak bisa lagi menurunkan suku bunga acuannya karena sudah sangat rendah 0-0,25 persen. Kemungkinan the Fed menambah besaran dari QE3 saat ini yang sebesar 85 miliar per dollar AS bulan.
"Skala teror kali ini lebih kecil dibandingkan waktu WTC, tetapi tetap akan membuat keyakinan investor kembali terguncang," kata Lana seperti dilansir Tribunnews dari Kompas.com, Selasa (16/4/2013).
Investor kembali akan memegang aset dollar AS atau tunai dan cenderung melakukan aksi ambil untung dari pasar yang sudah menguntungkan. Ini terutama dari Asia termasuk Indonesia dalam jangka pendek ini. (CNN/Kompas.com)