Budaya Yabusame, Hanya Ksatria Jepang yang Mampu Melakukannya
Tidak semua orang Jepang mengenal budaya Yabusame. Sebelum Tribunnews.com melihat Yabusame, Sabtu (16/11/2013)
Editor:
Widiyabuana Slay
Awalnya memperkenalkan tujuh penunggang kuda dengan pakaian tradisional kebesarannya, serta gaya masing-masing.
Ada kejadian satu kuda ternyata sangat liar sehingga sempat kabur sendiri di acara tersebut, melintas di jalur Yabusame tanpa penunggangnya. Kejadian kedua kali, masih kuda yang sama, ternyata tak bisa dikuasai penunggang nya sehinga sang penunggang kuda malah hampir jatuh dari kuda tersebut. Tentu saja, "ksatria" yang akan melakukan aksi Yabusamenya tak bisa berjalan baik. Malah pengunjung jadi tertawa semua.
Pertunjukan dilakukan dua kali dan terakhir adalah penampilan santai bersama lima "pendekar" Jepang di hadapan penonton yang akhirnya bertepuk tangan meriah. Satu pertunjukan yang sangat membuat gembira semua orang.
Setelah itu, secara bebas ada acara memasukan kepala di kepala Naga (patung kayu) dengan harapan orang itu dijauhi dari yang jahat. Adaca lain adalah antrean menunggang kuda baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Tentu saja kuda-kuda yang dipakai para "ksatria" untuk acara Yabusame tersebut.
Festival sangat meriah dihadiri sekitar 500 orang. Acara bertempat di kawagoe-shi, Saitama. Stasiun kereta api terdekat adalah Kasumigaseki, Tobu Tojo Line. Dari Tokyo sekitar 40 menit berkereta dan jalan kaki ke area Yabusame sekitar 15 menit.