Rabu, 15 Oktober 2025

Kontroversi Tindik Miss V di Inggris, Bahaya atau Tidak?

Departemen Kesehatan Inggris mengatakan akan berupaya untuk mencegah dan mendata tindikan Miss V yang "kejam".

Editor: Hasanudin Aco
BBC
Para juru tindik menyebut, tindik vagina berorientasi perhiasan tubuh dan pencarian sensasi baru. 

TRIBUNNEWS.COM, INGGRIS - Bahkan jika seorang perempuan dewasa menindik alat kelaminnya (Miss V) dengan kesadaran sendiri, dia masih akan dikatakan telah mengalami "tindakan berbahaya".

Departemen Kesehatan Inggris mengatakan akan berupaya untuk mencegah dan mendata tindikan Miss V yang "kejam".

Tapi Persatuan Industri Tattoo dan Tindik mengatakan kepada Newsbeat BBC, tindik tubuh "tidak terkait" sama sekali dengan mutilasi kelamin perempuan atau female genital mutilation FGM.

"Membandingkan FGM dengan tindik badan atas keinginan sendiri justru mengurangi 'arti sebenarnya" dari tindakan FGM yang sering dilakukan pada anak-anak secara paksa dan jelas bukan dengan kesadaran sendiri," kata juru bicara Marcus Henderson.

Lebih dari 200 kasus terkait FGM terkait diselidiki oleh polisi dalam lima tahun terakhir.

"Kebanyakan juru tindik yang bertanggung jawab dengan tidak akan melakukan tindikan di bagian intim pada orang di bawah usia 18 tahun," kata Henderson.

Seorang penindik profesional di London yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, para pelanggannya sama sekali tidak menganggap tindik genital mirip dengan FGM.

"Ini tidak ada hubungannya dengan mutilasi," katanya. "Saya pikir (tindik) lebih berkaitan dengan perhiasan tubuh atau upaya menemukan sensasi baru."

Dia bilang dia benar-benar memeriksa tanda pengenal yang dilengkapi foto dari pelanggan yang ingin ditindik, dan pasti tidak akan pernah menindik orang di bawah usia 18.

"Tindik alat kelamin perempuan yang paling populer adalah di bagian pelindung klitoris," ia menjelaskan.

"Boleh dikata, itu merupakan tindik paling aman dalam tindik kelamin perempuan, jika dilakukan dengan benar tentu saja, jadi saya benar-benar tidak mengerti mengapa hal itu bisa dibilang sunat perempuan."

Dia menjelaskan bahwa "tidak semua permintaan tindik dikabulkan.

"Ia pernah menolak untuk melakukan tindik kelamin pada seorang wanita yang memiliki "ketidak-cocokan anatomi" karena menurutnya tindik akan berbahaya bagi mereka.

Dia mengatakan, diperlukan peraturan pemerintah soal tindik, untuk menjamin keamanan dan kesehatan klien yang mebnginginkan jenis modifikasi tubuh ini.

Sumber: BBC Indonesia
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved