Warga Ekuador Dievakuasi, Gunung Berapi Cotopaxi Kembali Tenang
Aktivitas gunung Cotopaxi membuat warga Ekuador yang ketakutan dan mulai waspada akan letusan terpaksa diungsikan oleh pemerintah
Penulis:
Ruth Vania C
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine
TRIBUNNEWS.COM, EKUADOR - Aktivitas gunung Cotopaxi membuat warga Ekuador yang ketakutan dan mulai waspada akan letusan terpaksa diungsikan oleh pemerintah. Namun, justru setelah pemerintah mengungsikan warga, aktivitas gunung terpantau minim.
"Kami melakukan pemantauan atas gunung Cotopaxi pada Sabtu (15/8/2015) malam dan Minggu (16/8/2015) pagi ini tak ada lagi terpantau adanya aktivitas lain," kata Menteri Koordinasi Keamanan Ekuador, Minggu lalu.
Pemerintah membuka sejumlah tempat pengungsian di sepanjang sungai yang ada di provinsi Cotopaxi, di mana warga yang sudah diungsikan sejak Sabtu lalu dibiarkan tinggal sementara di sana.
Gunung Cotopaxi, gunung berapi setinggi 5.897 meter, mengalami erupsi pada Jumat (14/8/2015) lalu, menyemburkan asap dan abu ke langit yang membubung tinggi hingga delapan kilometer.
Aktivitas tersebut membuat sejumlah warga meninggalkan tempat tinggalnya, diikuti pemerintah setempat yang mulai memberlakukan status siaga darurat atas peristiwa itu, serta mulai melakukan evakuasi warga dan penyaluran tenaga bantuan, dibantu kemiliteran dan kepolisian.
Gunung Cotopaxi dianggap cukup berbahaya, sebab gunung yang terakhir kali erupsi pada 1940 itu berlokasi dekat beberapa daerah yang menampung pemukiman warga, seperti Cotopaxi, Napo, dan Pichincha.
Nyaris berbarengan dengan gunung Cotopaxi, gunung berapi Sakurajima di Jepang pun turut menampakkan aktivitas yang menggerakkan pemerintah setempat untuk memberlakukan status siaga darurat. (Sky News/CNN)