Kamis, 25 September 2025

Tak Boleh Mengubur Jasad di Pulau Miyajima Jepang

Demikian pula di Pulau Miyajima ini sampai kini dilarang ada kuburan. Jadi penduduk di sini pun kalau mengubur keluarganya ya harus ke luar pulau.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Kuil Itsukushima dan Pintu Gerbang (Torii) mengapung di Pulau Itsukushima atau dikenal dengan nama Pulau Miyajima. 

Pada tanggal 5 September 2004, kuil itu rusak parah oleh Topan Songda. Trotoar dan atap yang rusak sebagian, dan kuil sementara ditutup untuk perbaikan.

Makna Keagamaan

Kuil ini didedikasikan untuk tiga putri Susano-o no Mikoto, dewa laut dan badai, dan saudara dewi matahari Amaterasu (dewa perlindungan diri dari kekaisaran Jepang).

Pulau itu telah dianggap suci, rakyat jelata tidak diizinkan untuk menginjakkan kaki di atasnya sepanjang sejarah untuk mempertahankan kemurniannya.

Untuk memungkinkan peziarah mendekati, kuil ini dibangun seperti dermaga atas air, sehingga tampak mengapung, terpisah dari tanah.

Pintu masuk gerbang merah, atau torii, dibangun di atas air untuk banyak alasan yang sama. Masyarakat umum dulu harus mengarahkan perahu mereka melalui torii sebelum mendekati kuil.

Mempertahankan kemurnian kuil sangat penting sejak tahun 1878, tidak ada kematian atau kelahiran yang diizinkan sekitar tahun itu di sana.

Demikian pula wanita hamil seharusnya ke luar ke daratan lain apalagi kalau sudah dekat waktunya melahirkan.

Juga orang yang sakit parah atau sangat tua yang mendekati ajalnya diharapkan ke luar dari pulau itu untuk menjaga kemurnian pulau. Penguburan di pulau itu juga dilarang sampai detik ini.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan