Rabu, 1 Oktober 2025

Kisah bisnis para pemburu hantu di dunia nyata

Belakangan Hollywood berupaya menampilkan fim-film fiksi tentang aksi tim pemburu hantu, namun sebetulnya ada ribuan pemburu hantu dalam kehidupan nyata di seluruh dunia.

Ghostbuster Movie

Film Ghostbusters berpotensi memicu minat baru masyarakat dalam berburu hantu.

Saat karyawan di sebuah restoran ala Italia meyakini adanya hantu yang mengganggu, mereka tahu persis siapa yang harus dihubungi.

Mereka langsung menelepon tim pemburu hantu setempat. Beberapa hari kemudian, tim pemburu hantu dariDead of Night Paranormal Investigations yang berjumlah lima orang, tiba di restoran yang terletak di kota Frederick, Maryland, AS untuk menyelidikinya.

Usai berbincang dengan sejumlah dengan pelayan dan koki, yang mengatakan bahwa ada sosok yang tak terlihat namun terdengar seperti menaiki dan menuruni tangga, tim mulai bekerja.

Dengan mengenakan seragam hitam bertuliskan nama organisasi, mereka menempatkan video dan kamera-kamerathermal imaging di sekitar restoran. Upaya ini dilakukan untuk menangkap setiap gerakan hantu.

Mereka kemudian menyalakan perangkat perburuan hantu yang disebut "kotak suara".

Tim pemburu hantu

Tim pemburu hantu, Dead of Night, menggunakan berbagai peralatan yang dicoba untuk menemukan hantu.

Perangkat elektronik berukuran sekepalan tangan ini dengan cepat memindai beberapa frekuensi radio, yang - jika Anda percaya hal-hal seperti ini - diklaim dapat menciptakan sumber energi yang memanipulasi roh untuk berbicara.

Setelah alat itu dipasang, hantu yang diduga bernama Malcolm ini mungkin mengucapkan kata-kata "bantu saya".

"Paranormal menunjukkan dirinya dengan berbagai cara," kata salah seorang anggota tim pemburu hantuDead of Night , Leanne Baur.

Seiring dengan ditayangkannya film Ghostbusters pekan ini, berburu hantu - apakah Anda percaya atau tidak - kembali populer di mata publik.

Belakangan Hollywood berupaya menampilkan fim-film fiksi tentang keberadaan tim pemburu hantu, namun sebetulnya ada ribuan pemburu hantu dalam kehidupan nyata di seluruh dunia seperti tim pemburu hantuDead of Night di Maryland.

Situs ParanormalSocieties.com , yang mengklaim sebagai direktori terbesar bagi komunitas paranormal, menyebutkan bahwa AS adalah negara yang paling banyak memiliki kelompok pemburu hantu.

Mereka mengatakan ada lebih dari 3.600 kelompok pemburu hantu yang terdaftar di negara tersebut, situs itu juga mengatakan ada 53 organisasi yang sama dari Kanada dan 57 dari Inggris.

Ketika film Ghostbusters menuai banyak ulasan positif, dan mungkin akan bertengger di box office, bisnis para pemburu hantu sepertiDead of Night berpotensi berkembang pesat berkat 'promosi' film tersebut.

Aspek serius

"Rillis film ini menarik," kata Baur, 36 tahun, yang sehari-hari adalah seorang guru.

"Dan dikombinasikan dengan jumlah acara-acara paranormal di televisi, hal ini memberikan gagasan yang baik akan adanya tingkat ketertarikan yang ada di luar sana."

Ghost Hunters

Para pemburu hantu melakukan pekerjaan mereka dengan serius.

Namun, Baur memperingatkan bahwa hal-hal yang dilakukan para pemburu hantu di kehidupan nyata tidak sama dengan versi fiksi yang saat ini Anda lihat di layar lebar.

"Apa yang kami lakukan sedikit berbeda," katanya. "Ada aspek yang sangat serius, kita tidak bisa menangkap roh, dan kami tidak memiliki paket proton.

"Kami ingin berdamai dengan roh-roh itu."

Untuk menjadi penyidik paranormal tidak perlu kualifikasi formal. Juga tidak perlu mengantungi surat izin, dan Anda bahkan tidak mesti mempercayai hantu.

Tur hantu

Sebuah grup paranormal dari Inggris melakukan tur yang disebut tur hantu. Mereka mengunjungi bangunan-bangunan tua yang dianggap angker.

Tapi sebelum Anda buru-buru untuk mengubah mobil Anda menjadi 'kendaraan pemburu hantu' atau mulai bekerja merancang seragam sendiri, sebagian besar para pemburu hantu di kehidupan nyata tidak dibayar untuk melakukan penyelidikan.

Hal ini dikarenakan temuan mereka begitu terbuka untuk interpretasi (baik Anda yang percaya hantu maupun tidak), dan mereka ingin menjaga harapan para pelanggan.

"Biasanya orang-orang menelepon kami karena mereka ingin ada sesuatu, dan mereka mungkin tidak mendapatkan jawaban yang mereka inginkan," kata Spencer Chamberlain, pendiriEast Coast Research and Investigation of the Paranormal yang berbasis di Rockville, Maryland.

"Tapi jika Anda membayar seseorang untuk datang dan memberitahu Anda bahwa di sana ada hantu, mereka akan memberitahu Anda bahwa di sana memang ada hantu."

Jadi Anda tidak membayar, tim-tim pemburu hantu sepertiDead of Night dan East Coast Research akan memperlakukan temuan mereka dengan cermat dan ilmiah .

'Berbagai kalangan'

Para pemburu hantu itu biasanya mendapatkan penghasilan dengan cara mengadakan acara-acara di luar, seperti melakukan kunjungan ke rumah-rumah atau gedung-gedung serta jalan-jalan yang dianggap angker.

Baur dan anggota tim Dead of Night lainnya telah melakukan tur hantu bersejarah ke Kota Ellicott City di Maryland selama sekitar 18 bulan.

Ghostbuster 1

Para pemburu hantu dalam film Ghostbuster.

Mereka mengenakan biaya US$15 (atau sekitar Rp196 ribu) per orang, dan biasanya menarik kelompok yang terdiri dari 10 orang atau lebih.

Tujuannya adalah untuk menghibur dan mendidik masyarakat tentang paranormal, kata Baur.

Di Inggris, kelompok paranormal lainnya yang menyelenggarakan tur-tur hantu adalahDawn Till Dusk Events yang berbasis di Nottingham.

Mereka mengadakan dua atau tiga acara setiap akhir pekan, termasuk beberapa kunjungan di antaranya ke Newsham Park Hospital di Liverpool, dan Drakelow Tunnels, sebuah bekas pangkalan militer bawah tanah di Worcestershire.

Kedua lokasi ini dikatakan angker, dan setiap orang merogoh kocek sebesar dari £14 (atau sekitar Rp241 ribu) sampai sampai £64 (atau sekitar Rp1 juta).

Pendiri serta pemilik kelompok paranormal, Jessica Gladwin mengatakan: "Acara kami dihadiri oleh berbagai kalangan. Orang-orang yang reguler menghadiri acara kami adalah yang kalangan yang tertarik dengan berburu hantu, sementara yang lainnya biasanya diseret oleh teman-temannya untuk menonton acara kami. Ada pula orang-orang yang benar-benar tidak percaya hantu, dan beberapa kalangan yang nekat ingin melihat sesuatu."

elizabeth_saint

Seorang pemburu hantu, Elizabeth Saint (tengah) kini berkarier di televisi.

Kembali ke AS, cara lain untuk meraup penghasilan sebagai penyidik paranormal adalah membintangi acarareality show di TV Anda sendiri, seperti Elizabeth Saint, yang mengatakan dia sering melihat hantu saat dirinya masih anak-anak.

Tahun lalu, anggota kelompok berburu hantu Maryland Paranormal Research ini dipilih menjadi salah satu dari tiga peneliti paranormal dalam serial TV ASGhosts of Shepherdstown , yang baru-baru ini ditayangkan di jaringan America Destination.

Keterampilan yang menjadi bisnis

Namun, meski tujuan para penyidik paranormal ini membantu seseorang atau perusahaan untuk memastikan apakah di tempat mereka ada hantu, mereka tidak "membersihkan" atau mengusir keberadaan roh.

Sebaliknya, pembersihan ini biasanya dilakukan oleh mediator atau penghubung, yaitu orang yang mengaku dapat berkomunikasi dengan orang yang sudah meninggal. Dan mereka biasanya dibayar.

marjorie_rivera

Marjorie Rivera, dibayar sekitar Rp1 juta untuk mengusir keberadaan roh.

Marjorie Rivera, 47 tahun, dari Pittsburgh, mempunyai garis keturunan panjang menjadi seorang penghubung dan penyembuh dari pihak keluarga ibunya.

"Kami membayar teknisi listrik untuk memperbaiki kabel karena kami tidak main-main dengan hal-hal yang tidak kita ketahui. Saya berurusan dengan energi, seperti listrik," katanya.

"Saya pikir menghapus keberadaan roh adalah keterampilan yang harus saya latih, seperti seorang tukang ledeng dan tukang listrik, jadi saya harus dibayar seperti halnya tukang ledeng dan montir listrik, dan sperti itulah saya menetapkan tarif."

Rivera, yang keturunan suku Kuna, masyarakat adat dari Panama dan Kolombia, dibayar sebesar US$150 (atau sekitar Rp1.962.000) untuk mengusir roh, terlepas dari berapa kali dia harus mengunjungi sebuah rumah.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved