Jumat, 22 Agustus 2025

Kisah 'Hyena', Pengidap HIV/AIDS yang Dibayar Orang Tua untuk Memperkosa Anak Gadis Mereka

Pengidap HIV/AIDS itu dibayar oleh orang tua untuk berhubungan seks dengan para anak gadisnya.

Penulis: Rendy Sadikin
BBC
Eric Aniva 

TRIBUNNEWS.COM. MALAWI - Dia dijuluki 'hyena' oleh warga setempat.

Pengidap HIV/AIDS itu dibayar oleh orang tua untuk berhubungan seks dengan para anak gadis di Distrik Nsanje, bagian selatan Malawi.

Untuk setiap aksi mengerikannya, dia dibayar uang 5 euro atau setara dengan Rp72 ribu.

Dia melakukan aksi bejat ini untuk 'membersihkan', terutama gadis yang hamil dan harus mengaborsi kandungannya.

Tugas utama pria bernama Eric Aniva itu adalah memperkosa gadis sebagai bagian dari ritual saat gadis tersebut mengalami menstruasi pertamanya.

Para gadis itu dikirim ke sebuah kamp oleh orang tua mereka sebelum akil baliq, dimana mereka diajarkan untuk berhubungan seks.

Lalu, mereka dipaksa untuk berhubungan seks selama tiga hari setelah mengalami menstruasi pertama mereka.

Mereka tidak peduli kepada kesehatan anak-anak gadisnya, meski pria tersebut mengidap HIV/AIDS.

Akibatnya, tradisi itu meningkatkan risiko terhadap wanita hamil dan tertular penyakit, salah satunya HIV/AIDS yang dibawa oleh 1 dari 10 orang di Malawi.

Kepada BBC, Aniva mengaku telah meniduri lebih dari 100 gadis dan wanita setelah menjadi 'hyena' pada tahun 1995.

Diua mengatakan beberapa gadis yang menjadi 'korbannya' masih berusia 12 tahun,

"Kebanyakan gadis yang saya tiduri masih berusia sekolah," tutur Aniva seperti dilansir Dailystar.co.uk.

"Beberapa di antaranya masih berusia 12 atau 13 tahun, tapi saya lebih memilih yang lebih tua. Para gadis itu merasa puas," katanya.

Meski dirinya menyebarkan virus mematikan HIV/AIDS, imbuh Aniva, para gadis itu mengaku merasa 'bangga'.

"Mereka sebenarnya bangga," tutur Aniva.

Bahkan, lanjut Aniva, para gadis itu menjuluki dirinya pria sejati karena bisa memuaskan diri mereka.

Kendati kerap dibayar untuk berhubungan seks, siapa nyana Aniva ternyata telah memiliki dua istri dan tinggal bersama anak-anaknya.

Salah satu istri Aniva, Fanny Aniva, diketahui merupakan eks korban pemerkosaan.

"Saya ingin tradisi ini berakhir. Kami dipaksa untuk 'tidur' dengan para hyena. Ini bukan pilihan kami, ini menyedihkan bagi kami, para wanita," tuturnya.

Bagaimanapun juga, 'profesi' Aniva mendapat persetujuan dari kepala desa.

Salah satu tetua desa berkata, "Kami melatih gadis-gadis kami sikap di desa ini, sehingga ketika pergi, bisa memuaskan suami mereka."

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan