Kamis, 11 September 2025

Mogok Makan karena Disuguhi Babi di Sel Imigrasi

Selama melakukan aksi mogok makan, dia hanya mengonsumsi air putih dan suplemen nutrisi.

Editor: Johnson Simanjuntak
shutterstock
ilustrasi penjara 

TRIBUNNEWS.COM, YOKOHAMA - Seorang pria yang tengah ditahan di pusat imigrasi Yokohama, Jepang, melakukan aksi mogok makan, akibat mendapat sajian daging babi.

Menurut keyakinan lelaki berusia 48 tahun asal dari Pakistan itu, daging babi adalah makanan yang diharamkan.

Dalam berita yang dilansir NHK, tidak disebutkan penyebab penahanan lelaki itu.

Kasus pemogokan ini berawal pada 3 Agustus lalu, ketika dia mendapat makanan hangat namun mengandung babi.

Setelah insiden itu, pria tersebut melakukan aksi mogok makan, dan hingga kini sudah berlangsung sekitar dua minggu. 

Selama melakukan aksi mogok makan, dia hanya mengonsumsi air putih dan suplemen nutrisi.

Pihak imigrasi setempat mengatakan kondisi kesehatan lelaki itu dalam keadaan baik. 

Kejadian serupa pernah terjadi pada bulan Agustus tahun lalu.

Saat itu seorang tahanan imigrasi mendapat suguhan salad, namun dengan potongan daging babi. Babi pun haram bagi imigran itu.

Kala itu, pihak Kantor Imigrasi Yokohama mengajukan permohonan maaf dan mengakuinya insiden itu sebagai kesalahan administratif. 

Terkait kasus ini, sebuah grup yang membela hak asasi manusia untuk warga asing, mendatangi kantor departemen terkait, minggu lalu.

Mereka mendesak agar dilakukan langkah antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

“Kantor imigrasi harus bertanggung jawab dalam perkara ini. Mereka wajib menyediakan makanan yang sesuai dengan kebutuhan para tahanan, terutama terkait keyakinan agama mereka," ungkap salah satu jurubicara kelompok itu. 

Pihak Kantor Imigrasi menanggapi desakan itu dengan mengatakan, "kami menyesali terulangnya insiden ini, dan kami akan menggelar investigasi terkait hal ini."(Glori K. Wadrianto)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan