Jumat, 10 Oktober 2025

Masih Alinejad, perempuan Iran penggagas gerakan lepas hijab

Sebuah kampanye baru di media sosial yang menentang kewajiban berhijab bagi kaum perempuan di Iran meraih banyak dukungan -dan cercaan.

Afghanistan sendiri tidak mewajibkan perempuan untuk mengenakan hijab, namun banyak gadis remaja serta perempuan dewasa dipaksa oleh keluarga mereka untuk memakainya.

Reaksi balik media

Alinejad mengatakan ia turut serta dalam gerakan emansipasi perempuan Iran, serta kaum pria yang mendukung mereka.

Seorang peserta mengatakan bahwa gerakan mereka penting karena "kalaupun bisa membuat saya dibui dan tidur dengan kecoak, gerakan ini akan sangat bermanfaat untuk membantu generasi berikutnya."

Alinejad memandang dirinya sebagai seseorang yang turut membantu kampanye, bukan memimpinnya.

Perempuan Iran, katanya, "memimpin diri mereka sendiri, mereka tidak membutuhkan saya, mereka hanya membutuhkan sebuah platform dan saya menyediakannya."

Namun langkah Alinejad harus dibayar mahal. Alinejad, yang tinggal di pengasingan di AS, belum pernah kembali ke Iran sejak 2009 dan saat ini tidak dapat kembali ke negara asalnya karena menghadapi risiko ditangkap.

Setelah digulirkannya kampanye ini, pimpinan redaksi kantor berita Tasnim Iran menerbitkan foto Alinejad bersama suaminya dan menyebutnya sebagai seorang pelacur.

Sementara sebuah situs berita yang berafiliasi dengan Korps Garda Revolusioner Islam Iran, Mashregh News , memasang foto lama keluarga Alinejad bersama ibunya, yang mengenakan busana cadar hitam yang menutupi kepala sampai kaki, beserta ayahnya. Foto tersebut dipasang dengan keterangan 'Mampuslah kamu, Masih."

Alinejad bersikap tegar, mengatakan bahwa tak satu pun reaksi balasan tersebut yang akan menghentikannya dalam berjuang merebut kambali kebebasan kaum perempuan.

Sumber: BBC Indonesia
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved