Rabu, 27 Agustus 2025

Wow, di Jalan Ini Wanita Bebas Telanjang Dada Modar-mandir di Jalan Tanpa Dipelototi Orang Lain

Berjalan mengikuti irama drum dalam suasana bergaya karnaval, kaum wanita bertelanjang dada menyusuri jalanan Kota New York

Editor: Sugiyarto
AFP/TIMOTHY A. CLARY
Elle Wesseling dari Sydney, Australia, berpartisipasi dalam International Go Topless Day di New York, AS, Sabtu (26/8/2017). Ini adalah ajang tahunan yang diadakan untuk mendukung hak perempuan bertelanjang dada di depan umum demi kesetaraan gender. 

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Berjalan mengikuti irama drum dalam suasana bergaya karnaval, kaum wanita bertelanjang dada menyusuri jalanan Kota New York, Amerika Serikat, Sabtu waktu setempat (26/8/2017).

Para aktivis ini menggelar aksi dan menanggalkan penutup dada demi merayakan GoTopless Day Parade, yang merupakan ajang tahunan ke-10.

Ajang ini digelar untuk mendukung hak perempuan bertelanjang dada di depan umum, yang merupakan simbol kesetaraan gender.

Peserta aksi itu menyusuri jalan sejauh 1,6 kilometer dari Columbus Circle ke Bryant Park.

Tahun ini, acara tersebut jatuh bersamaan dengan Hari Kesetaraan perempuan ke-97.

Baca: Mau Tampil Menarik Saat ke Pesta? Coba dengan Warna-Warni Bahan Mikado

Hari Kesetaraan Perempuan adalah peringatan ketika kaum perempuan di AS mulai mendapatkan hak mereka untuk memberi suara.

Tak hanya di New York, aksi paralel serupa dijadwalkan digelar di kota-kota AS lainnya.

Dalam aksi ini, peserta dari segala golongan mengangkat spanduk yang umumnya bertuliskan "hak ' topless' yang sama untuk semua".

"Saya tidak akan melewatkan kesempatan ini demi dunia," kata Rebecca Barwick.

Perempuan 35 tahun itu melakukan perjalanan dari Virginia untuk mengikuti aksi. Dia adalah pegawai pemerintah federal.

"Merupakan hal yang penting untuk mengirim pesan, ini adalah tubuh kita, seharusnya tidak diawasi dengan cara berbeda."

Baca: Penumpang Lion Air Histeris, Pesawat Baru Mau Lepas Landas, Tiba-tiba Mesin dan Lampu Mati

"Perlakuannya harus sama seperti perlakuan terhadap pria. Mereka berjalan seperti ini setiap saat, jadi mengapa ini jadi masalah?" cetus Barwick yang dikutip AFP.

Banyak kata "Go Topless" tertulis di dada para peserta aksi. Sejumlah lainnya menggenakan kain pengikat rambut, dengan membiarkan payudara mereka terbuka bebas.

Sementara, justru beberapa peserta aksi pria terlihat mengenakan kutang.

Aksi ini tentu menyedot perhatian besar dari warga Kota New York. Mereka berjajar di sepanjang jalan yang dilintasi rombongan parade tersebut.

Pawai tersebut diselenggarakan oleh kelompok hak asasi manusia GoTopless yang berbasis di AS.

Kelompok ini telah menghabiskan waktu selama 10 tahun untuk berkampanye agar wanita mendapat kesetaraan dalam bertelanjang dada.

Di New York, sudah menjadi hal yang legal bagi wanita untuk melepaskan penutup payudara di depan umum. New York adalah negara bagian terpadat keempat di AS. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan