Kamis, 28 Agustus 2025

Australia Larang Warganya Plesir ke Iran Buntut Insiden Pengusiran Dubes

Australia larangan keras bagi warganya untuk tidak bepergian ke wilayah Iran, buntut insiden pengusiran Dubes Iran karena tudingan serangan anti-semit

Pexels
ILUSTRASI BANDARA - Ilustrasi bandara yang diunduh dari Pexels pada 24 Juli 2025. Australia larangan keras bagi warganya untuk tidak bepergian ke wilayah Iran, buntut insiden pengusiran Dubes Iran karena tudingan serangan anti-semit 

TRIBUNNEWS.COM — Pemerintah Australia resmi mengeluarkan larangan keras bagi warganya untuk tidak bepergian ke wilayah Iran.

Keputusan ini diumumkan setelah Duta Besar Iran untuk Australia, Ahmad Sadeghi, diusir dari Canberra pada Selasa (26/8/2025).

Langkah tersebut diambil menyusul laporan intelijen yang menyebut pemerintah Iran berada di balik serangkaian serangan anti-Semit di Australia, termasuk insiden pemboman Sinagoge Adass Israel di Melbourne pada Desember lalu.

Pengusiran ini menjadi yang pertama kali dilakukan Australia terhadap seorang duta besar asing sejak Perang Dunia II, menandakan memburuknya hubungan diplomatik kedua negara.

Pasca pengusiran terjadi hubungan kedua negara ini kembali memanas, mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong mendesak warganya agar tidak pergi ke Iran.

Sementara seluruh warga Australia yang masih berada di Iran diminta agar segera pulang, lantaran kondisi keamanan di Iran saat ini sangat berisiko.

“Jika Anda berpikir untuk pergi ke Iran, mohon jangan. Kami tidak memiliki kedutaan di sana, tidak ada diplomat berbasis di Teheran yang bisa membantu Anda,” kata Wong dikutip dari Sky News.

Menurut data pemerintah, diperkirakan ada 2.000 hingga 4.000 warga Australia saat ini berada di Iran.

Angka ini termasuk warga negara Australia murni maupun mereka yang memiliki kewarganegaraan ganda Australia–Iran.

Baca juga: Iran Murka, Ancam Balasan Tindakan Australia yang Usir Dubes Teheran

Pemerintah menilai kelompok tersebut sangat rentan karena Iran tidak mengakui status kewarganegaraan ganda.

Artinya, jika seorang warga Australia yang juga memiliki paspor Iran ditahan di sana, pemerintah Iran hanya akan menganggapnya sebagai warga negaranya sendiri.

Hal ini membuat akses bantuan konsulat Australia menjadi sangat terbatas, bahkan nyaris tidak mungkin.

Karena itu, Menteri Luar Negeri Penny Wong mendesak mereka yang masih berada di Iran untuk segera kembali, sebelum situasi keamanan semakin tidak terkendali.

Peringatan Perjalanan Tingkat Tertinggi

Peringatan serupa juga dilayangkan situs resmi Smart Traveller, dalam laman resmi mereka mengeluarkan peringatan perjalanan dengan level tertinggi: “Do Not Travel” (Jangan Bepergian) ke Iran.

Alasan utama larangan ini adalah risiko penahanan atau penangkapan sewenang-wenang terhadap warga asing, termasuk warga negara ganda Australia-Iran.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan