Penjara Jepang Siapkan Sistem Videophone dengan Penerjemah Antisipasi Kenaikan Tahanan Orang Asing
Jumlah orang asing yang mengunjungi Jepang diperkirakan akan meningkat dengan adanya Olimpiade 2020.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jumlah orang asing yang mengunjungi Jepang diperkirakan akan meningkat dengan adanya Olimpiade 2020 dan jumlah orang asing yang berada di penjara dan seterusnya juga akan meningkat.
"Itulah sebabnya kita butuh sistem videophone baru yang menghubungkan narapidana dan juru bahasa ke penjara di seluruh negeri. Hal baru ini kami mulai bulan November 2017," ungkap sumber Tribunnews.com di Kementerian Kehakiman Jepang, Senin (20/11/2017).
Sementara itu pejabat penjara Yokohama, Yukio Kono dari Kantor Penanggulangan Internasional Penjara Yokohama mengatakan, "Untuk memperbaiki panduan dan pendidikan rehabilitasi bagi para tahanan di sini, supaya siap kembali ke masyarakat umum lagi, perlu untuk mengatasi hambatan bahasa dan dengan menggunakan sistem tersebut saya yakin semua hambatan akan terjauhkan.
Baca: Sang Pria Sudah Pasang Kondom Tapi Aksi Mesum Pasangan Remaja Kepergok Petugas Satpol PP
Menurut Kementerian Kehakiman per 31 Desember 2016, sekitar 3.000 orang dari sekitar 56.000 orang yang berada di lembaga pemasyarakatan nasional Jepang, adalah warga asing.
Peningkatan jumlah tahanan dan mengamankan para tahanan merupakan tantangan di institusi pemasyarakatan seperti penjara.
Sistem yang baru diperkenalkan dari Kementerian Kehakiman menghubungkan lima penjara seperti Yokohama dan Fuchu di mana staf penafsir atau penerjemah mampu melakukan dengan mudah dan terhukum dapat komunikasi dengan mudah pula bersama-sama.
Baca: Lima Perwira TNI yang Terlibat Pembebasan Warga Sipil Tolak Kenaikan Pangkat
Di Jepang lebih dari 120 fasilitas penjara tersebar luas dari Hokkaido hingga Okinawa.
Konsultasi kesehatan juga bisa dilakukan kepada narapidana dengan cara tersebut (videophone) sehingga memudahkan pengobatan karena bisa menggunakan bahasa masing-masing warga negara.