KBRI Cairo: Mesir Deportasi Mahasiswa Indonesia yang Ditahan
Muhammad Fitrah, mahasiswa Al Azhar asal Riau, pada akhirnya diputuskan pihak Dinas Keamanan Nasional Mesir untuk dideportas
Editor:
Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,MESIR-Ditahan sejak 22 November 2017, Muhammad Fitrah, mahasiswa Al Azhar asal Riau, pada akhirnya diputuskan pihak Dinas Keamanan Nasional Mesir untuk dideportasi ke Indonesia pada Sabtu (9/11) dini hari ini.
"Fitrah dibawa dari penjara Kantor Polisi Nasr City Cairo ke Bandara Cairo, Jumat (8/12) malam dan dipulangkan ke Indonesia dengan penerbangan Sabtu dini hari waktu Cairo," Dubes RI untuk Mesir Helmy Fauzy menjelaskan.
Dalam penjelasannya yang diterima tribunnews.com, Sabtu (9/12/2017) Dubes Helmy Fauzy menjelaskan, Kamis (7/12/2017) lalu mendapat konfirmasi otoritas Mesir rencana deportasi tsb. KBRI Cairo segera mengatur kepulangan Fitrah dengan penerbangan pada kesempatan pertama yang tersedia.
"Dalam proses pemulangan di Bandara Cairo, saudara Fitrah didampingi oleh staf KBRI Cairo," jelas Helmy
Pada kesempatan menjenguk Fitrah pada tangggal 6 Desmber 2017, KBRI Cairo telah memfasilitasi Fitrah untuk berkomunikasi dengan keluarganya di Indonesia.
"Waktu membesuk kemarin bersama Ibu Dwi Ria Latifa, istri Dubes Helmy, langsung dihubungkan dengan keluarganya di Riau per telpon," Ninik Rahayu, Pelaksana Fungsi Konsuler KBRI Cairo menjelaskan.
Muhammad Fitrah adalah salah satu dari 19 mahasiswa Indonesia yang dideportasi oleh Pemerintah Mesir pada tahun 2017.
Pada 22 November 2017, Fitrah ditangkap bersama empat mahasiswa lainnya dalam razia aparat keamanan Mesir di kawasan Nasr City, Cairo.
Dubes Helmy mengatakan bahwa dari lima mahasiswa yang ditahan di tanggal 22 tersebut, dua telah dibebaskan langsung di hari yang sama karena bisa menunjukkan izin tinggal.
Sementara dua lainnya telah dideportasi ke Indonesia pada tanggal 30 November 2017.
Dalam perkembangannya, meski masih memiliki izin tinggal, Fitra tetap dideportasi karena alasan keamanan.
"Ini yang sedang kita akan dalami dan komunikasikan dengan Pemerintah Mesir. Alasan keamanan seperti apa yang membuat Fitrah harus dideportasi meski dia memiliki izin tinggal", kata Dubes Helmy yang juga mantan anggota Komisi 1 DPR-RI dari Fraksi PDI-Perjuangan ini.
Dalam keterangan pers sebelumnya, atas alasan situasi dan prosedur imigrasi dan keamanan yang belum kondusif di Mesir, KBRI Cairo mengimbau Pemerintah Indonesia untuk menghentikan sementara pengiriman mahasiswa Indonesia ke Mesir.
Dubes Helmy mengkuatirkan kejadian penahanan mahasiswa Indonesia di Mesir yang sedang berada dalam status negara dalam keadaan darurat ini akan terus berulang.
Terdapat sejumlah mahasiswa Indonesia yang belum memperoleh perpanjangan izin tinggal.
"Imbauan ini ditujukan sebagai upaya perlindungan warga dan tentu semua ini untuk kepentingan ketenangan proses studi mahasiswa di Mesir," Dubes Helmy memastikan.