Selasa, 23 September 2025

Semangatnya Para Perawat Indonesia Belajar di Jepang

Sebanyak delapan orang perawat Indonesia sedang belajar dengan serius di Tokushinkai, Jumat (15/12/2017).

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Para perawat Indonesia di Tokushinkai sedang belajar bahasa Jepang, Jumat (15/12/2017). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebanyak delapan orang perawat Indonesia sedang belajar dengan serius di Tokushinkai, Jumat (15/12/2017).

"Ya saya sedang mengajarkan adik-adik kelas mengenai adat budaya Jepang. Salah satunya cara buang sampah yang sangat detil dan dipisah-pisah tidak seperti di Indonesia mungkin campur jadi satu," kata Yayu, salah seorang perawat Indonesia yang sudah dua tahun di Jepang.

Sedangkan 7 perawat lain baru minggu lalu tiba di Jepang.

"Senang sekali bisa bekerja dan banyak belajar mengenai Jepang," ungkap Lia kepada Tribunnews.com.

Selain rasa senang itu semua perawat semangat elajar bahasa Jepang karena akan mendukung kerjanya sebagai perawat di berbagai rumah atau fasilitas medis di Jepang.

Baca: PKS Upayakan Kasasi, Fahri Hamzah Diminta Jangan Bangga Dulu

"Ya pak, kita mau semangat dan harus bisa mencapai target lulus ujian perawat nasional Jepang," kata mereka ketika ditanya tujuannya ke Jepang.

Bahkan setelah diceritakan ada orang Indonesia yang hanya 9 bulan di Jepang ikut ujian bisa langsung lulus tingkat N-1, Lia semakin semangat lagi bertanya.

"Itu anak ada di mana pak sekarang? Kalau boleh kenalan supaya tahu cara belajar bahasa Jepang," ungkapnya penasaran.

Semangat yang besar tersebut datang dari para perawat lulusan sekolah perawat Indonesia, baik dari sekolah perawat Sumber Waras (Yayu), sekolah yang ada di Nusa Tenggara Barat, Bandung, Palembang dan sebagainya.

Baca: Pengacara Praperadilan: Sidang Perdana Kasus e-KTP Setya Novanto Seolah Dipaksakan

Para perawat tersebut bekerja di Tokushinkai yang saat ini memiliki sedikitnya 25 perawat Indonesia.

Yayasan medis ini didirikan tanggal 20 Maret sejak 27 tahun lalu dan saat ini memiliki tiga lokasi fasilitas di Jepang.

"Nanti tahun 2021 saya akan membangun pula fasilitas kami di Meguro dengan tanah milik pemerintah, bangunannya kita bangun dengan nilai sekitar 4,5 miliar yen," kata Presiden Tokushinkai, Michio Sekine (64) khusus kepada Tribunnews.com.

Upaya Tokushinkai memberikan kepercayaan kepada orangtua para perawat sangat baik sampai membuat  brosur bahasa Indonesia mengenai proses kerja, rincian gaji yang akan diperoleh, fasilitas dan sebagainya.

Baca: KPK Siap Bongkar Bukti Keterlibatan Setya Novanto

"Saya juga minta kejelasan agar saat salat tiba, ya bisa menjalankan dengan baik dan ternyata tak ada masalah dengan yayasan ini mengizinkan. Senang sekali saya di sini," tambah Yayu lagi.

"Kita memang memberikan kebebasan dan rasa kekeluargaan yang tinggi di sini supaya awet dan bisa bekerja lama di sini. Yang penting fokus bekerja dan semangat tinggi dalam bekerja, itu saja yang kami harapkan. Karena nantinya juga mereka sendiri yang kan merasakan hasilnya di masa depan," tambah Sekine.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan