Donald Trump: Perlu Langkah-langkah Lebih Kuat Perangi ISIS
"Tetapi, yang paling penting adalah langkah-langkah lebih kuat yang diperlukan, terutama di perbatasan!"
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, TREBES - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyerukan perlunya langkah-langkah yang lebih kuat dalam perang melawan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), termasuk keamanan perbatasan.
Dalam tweetnya, Trump menyampaikan penghormatan tertinggi kepada seorang pahlawan besar, mengacu kepada keberanian seorang petugas polisi Letnan Kolonel Arnaud Beltrame yang meninggal setelah mengorbankan dirinya untuk menggantikan posisi sandera sipil dalam tragedi penyanderaan di sebuah supermarket di Kota Trebes, Perancis.
Baca: Letkol Beltrame, Sosok Polisi yang Korbankan Diri Jadi Sandera Teroris di Perancis Meninggal Dunia
Trump mengatakan ada ada banyak keberanian di dunia dalam perang melawan ISIS.
"Tetapi, yang paling penting adalah langkah-langkah lebih kuat yang diperlukan, terutama di perbatasan!" katanya.
Empat orang terbunuh dalam serangan, Jumat (23/3/2018) termasuk Beltrame.
Penghormatan melalui misa kudus pun digelar di kota Trebes untuk menghormati para korban.
Baca: Pilpres Belum Dimulai, PSI Sudah Jaring Calon Menteri Untuk Diusulkan Kepada Jokowi
Uskup Perancis yang mempersembakan Misa kudus, mendoakan para korban, termasuk Beltrame yang melakukan aksi heroik hingga kehilangan nyawanya setelah mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan karyawan supermarket dari penyanderaan.
Menurut Uskup Perancis, pengorbanan Beltrame telah membantu menyelamatkan bangsa.
Para keluarga dari empat korban serangan seorang ekstremis ISIS berkumpul di Gereja Etienne-de-Trebes untuk mengikuti Misa Minggu Palma, khusus untuk menghormati Letkol Arnaud Beltrame.
Anggota komunitas Muslim di wilayah ini pun ada di antara orang-orang yang berkabung di dalam Misa Minggu Palma yang khusus di Trebes, di selatan Perancis, dekat Carcassonne.
Baca: Ketika Jokowi Beri Kejutan Hadir Dalam Resepsi Pernikahan Mantan Ajudannya
Manajer supermarket duduk di barisan depan, bersama suaminya, Sang walikota.
Uskup Carcassonne dan Narbonne, Alain Planet, memuuji tindakan luar biasa Beltram.
"Pengabdian yang luar biasa, ini telah menyentuh seluruh warga Prancis," ucapnya.
Letnan Kolonel Arnaud Beltrame meninggal setelah menjalani perawatan karena terluka parah dalam drama penyanderaan di supermarket Super U di Trebes, Jumat (23/3/2018).
Dia ditembak tiga kali dan sempat mendapat beberapa tikaman dari pelaku yang bernama Redouane Lakdim.
Baca: Tidak Hanya Ajukan Cawapres Jokowi, PSI Juga Usulkan Perubahan Nomenklator Sejumlah Kementerian
Sebelum ditembak, Beltrame sempat menawarkan dirinya untuk menggantikan seorang perempuan yang dijadikan tameng hidup oleh Lakdim untuk bernegosiasi dengan polisi.
Penembakan Lakdim ke Beltrame membuat polisi menyerbu supermarket, dan menembak mati pemuda 26 tahun yang berasal dari Maroko tersebut.
Sosok Sang Pahlawan
Beltrame (44) berasal dari Brittany, di barat Perancis dan mendapat gelar, pujian-pujian, dan gelar kehormatan dalam dunia milter sepanjang karirnya.
Ia lulus dari Akademi Militer Saint-Cyr Perancis pada tahun 1999.
Ia tercatat sebagai anggota yang unggul dan siap untuk "berjuang sampai akhir dan tidak pernah menyerah".
Beltrame kemudian menjalani pelatihan untuk gendarmerie, termasuk untuk unit elit khusus intervensi, Groupe d'Intervention de la Gendarmerie Nationale (GIGN), misi yang termasuk terorisme dan penyelamat sandera.
Ia sempat dua tahun ke Irak, dan kemudian menghabiskan empat tahun sebagai bagian dari Garde Républicaine melindungi istana Elysée sebelum menjadi penasihat Khusus Sekretaris Jenderal Departemen ekologi Prancis.
Ia dipromosikan naik pangkat Letnan Kolonel pada tahun 2016.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Beltrame "meninggal untuk negara yang sudah diberikannya kepada begitu banyak warga Prancis. Dalam memberikan hidupnya untuk mengakhiri tindakan pembunuhan massal oleh teroris, ia telah menjadi seorang pahlawan."
Setelah mempersembahkan dirinya sebagai sandera, Beltrame mampu memasukkan telepon mobile untuk memungkinkan polisi dan pasukan khusus di luar supermarket mendengar apa yang sedang terjadi.
Ketika mereka mendengar tembakan, aparat keamanan menyerang masuk ke dalam supermarket, dan membunuh Lakdim.
Serta segera mengevakuasi Beltrame yang terluka parah ke rumah sakit dengan helikopter. (AP/The Guardian/Reuters/Aljazeera)