Minggu, 21 September 2025

Kebangkitan Kota Yamato di Jepang, Perpustakaannya Per Tahun Dikunjungi Sedikitnya 3 Juta Orang

Kasus Lehman Shock yang mengguncang dunia berdampak pula ke Kota Yamato Perfektur Kanagawa Jepang.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Perpustakaan Yamato di Kota Yamato Perfektur Kanagawa Jepang 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Rencananya sudah 30 tahun lalu. Namun kasus Lehman Shock yang mengguncang dunia berdampak pula ke Kota Yamato Perfektur Kanagawa Jepang.

"Dulu kita punya tanah luas, rencana mau dibangun mansion apartemen dan pasar modern serta department store besar. Tapi semua berubah total setelah adanya Lehman Shock, maka kita buat lah perpustakaan serba guna," kata Satoru Ooki (69), Wali Kota Yamato baru-baru ini.

Fasilitas bernama Sirius dilakukan pekerjaan sekitar November 2016 dan pembukaan Perpustakaan sejak Maret 2017.

Berarti baru satu tahun dua bulan tapi dalam setahun ini dikunjungi sedikitnya 3 juta orang ke fasilitas tersebut yang terdiri dari 6 lantai dibuka dari jam 9 pagi hingga sekitar jam 7 malam.

Baca: Guntur Soekarno Tantang Siapa Saja yang Menghalangi Kemenangan Putrinya dan Gus Ipul

"Kita berusaha untuk membangkitkan kembali Kota Yamato ini dan ternyata berhasil dengan perpustakaan ini, tempat kumpul banyak orang termasuk orang tua yang kembali bersosialisasi dengan kawan-kawannya di sana," tambah wali kota Ooki.

Membangkitkan kota di Jepang yang penuh keterbatasan jumlah penduduk memang tidak mudah.

Sehingga perhatian utama bagaimana para lansia bisa ikut menggairahkan kembali kota tersebut.

"Itulah yang menjadi pola pikiran utama saya dan ternyata berhasil," kata dia.

Beberapa warga yang sudah lanjut berusia 50 tahun atau lebih yang dihubungi Tribunnews.com mengakui merasa senang mendapatkan perpustakaan seperti itu.

"Saya jadi kembali bergairah lagi hidup ini bisa bertemu kawan-kawan di sini dengan gratis, ada tempat kumpul yang baik dan indah. Ini benar-benar bermanfaat," kata Yamasaki, seorang warga kota Yamato kepada Tribunnews.com, Sabtu (12/5/2018).

Baca: Anggota Intel Tak Tertolong Disabet Pisau Beracun, Pelakunya Sempat Mengaku Mahasiswa

Namanya perpustakaan tetapi banyak sekali ruangan fasilitas beraneka ragam.

Misalnya ada tempat bermain anak-anak, tempat penipatan anak kecil, ruangan konser sehingga setiap minggu ada saja konser mulai klasik, band, dan sebagainya.

Ruangan ini ada di lantai 3.

Ada pula ruangan untuk latihan yoga bersama, dan juga ruangan bagi banyak lansia berkumpul untuk stretching olahraga ringan sambil duduk bersama.

Ruangan kegiatan ini ada di lantai 4. Semua pakai lift sehingga memudahkan lansia dan juga orang cacat.

Jumlah buku yang terkumpul di perpustakaan ini sedikitnya 650.000 judul dengan beragam jenis buku, dokumen, termasuk pula CD-ROM dan perpustakaan digitalnya bisa dibaca di layar komputer.

Baca: NR Menyesal Gara-gara Dia Pria Selingkuhannya Kritis Dibacok Sang Suami

Mau kerja sendiri sewa ruangan sangat murah, dua jam hanya 100 yen. Tidak sedikit yang menggunakan 6 jam hanya bayar 300 yen saja.

Ada pula tempat bersantai untuk tidur di bangku panjang, bisa makan, bisa minum. Termasuk ada cafe Starbucks di dalamnya.

Ruangan (hall) yang ada juga bisa dipakai untuk menayangkan film serta kegiatan sukarela dan kegiatan positif lain dengan harga sewa sangat murah.

Karena perpustakaan ini dimiliki oleh pemerintah daerah Yamato, yang membangun menggunakan uang pajak rakyatnya.

Kadang kala dilakukan pula pengecekan kesehatan bagi umum oleh para profesional dokter yang ada di Yamato dengan gratis terutama disasarkan kepada lansia.

Baca: Warsini Gemetaran Jatuh Bangun Sampai Lima Kali, Sempat Terguling-guling di Turunan Curam

Berbagai usia dari bayi anak-anak sampai lansia berkunjung ke perpustakaan layaknya menjadi tempat wisata juga.

Yang serius datang membaca buku menambah ilmu, yang ingin santai juga bisa ikut lihat berbagai pertunjukan, ikut olahraga atau pun makan minum.

Kalau mau tidur pun juga bisa.

"Daripada di rumah bayar AC listrik jadi mahal, mending ke perpustakaan santai bisa tidur di sana," ungkap warga Yamato lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan