Konflik Palestina Vs Israel
Sandera Israel-Jerman Alon Ohel: AS Jangan Dukung Kegilaan Netanyahu
Dalam video yang diunggah Hamas, sandera Israel-Jerman Alon Ohel meminta AS berhenti mendukung keputusan gila Perdana Menteri Israel Netanyahu.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), Brigade Al-Qassam, mengunggah video sandera berkewarganegaraan Israel-Jerman, Alon Ohel, melalui akun resminya di Telegram, Senin (22/9/2025) malam.
Video yang tidak diketahui tanggal pembuatannya tersebut diberi judul "Karena keteguhan hati Netanyahu, ia tetap ditawan di Kota Gaza selama lebih dari 700 hari".
Alon Ohel mengecam Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Keamanan Nasionalnya, Itamar Ben-Gvir, yang dianggap menghalangi upaya pertukaran tahanan.
Ia menuntut agar Utusan Presiden Amerika Serikat (AS) Steve Witkoff menahan diri dari membantu Netanyahu dalam pembunuhan para sandera.
"Saya meminta pemerintah AS untuk berhenti mendukung keputusan Netanyahu yang gila dalam perangnya melawan rakyat Israel dan tahanan Israel," kata Alon Ohel.
Ia menyatakan keputusan tersebut akan menyebabkan bencana bagi semua orang.
Pria Israel tersebut mengejek pernyataan Netanyahu di televisi yang mengatakan ia akan memulangkan setiap tawanan hidup melalui cara-cara inovatif.
"Apakah masih ada yang percaya kepada Netanyahu?" tanya Alon Ohel.
Alon Ohel juga mengirimkan pesan emosional kepada keluarga dan orang-orang yang dicintainya, menekankan dia tahu betapa mereka menderita karenanya, menuduh Ben Gvir memperlakukan keluarga para sandera sebagai penjahat.
Namun, ia mendesak mereka untuk melanjutkan demonstrasi karena hal itu memberikan harapan dan kekuatan kepada para tahanan.
Ia juga menuduh pemerintahan Netanyahu berusaha menyingkirkan para tahanan.
Baca juga: Brigade Al-Qassam Unggah Foto Perpisahan Sandera saat Israel Gempur Kota Gaza
"Kalian tahu bahwa nasib kami telah ditentukan, dan ini adalah hari-hari terakhir kami. Para tahanan Israel telah menjadi beban bagi pemerintah ini," katanya, dikutip dari Al Jazeera.
Ia kemudian memohon kepada keluarga para tahanan untuk menghentikan mereka dengan segala cara yang diperlukan.
Al-Qassam mengakhiri videonya dengan tagar "Waktu hampir habis."
Sementara itu, orang tua Alon Ohel merasa terpukul ketika melihat video putranya yang tampak kurus.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.