Sabtu, 20 September 2025

Detik-detik Pergantian Kaisar Jepang 1 Mei 2019 Diperkirakan Dihadiri 159 Kepala Negara

Detik-detik pergantian Kaisar Jepang 1 Mei 2019 diperkirakan akan dihadiri 159 kepala negara dan disaksikan sekitar 22 juta orang.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Kunjungan Kaisar Jepang Akihito beserta Permaisuri ke Kumamoto setelah bencana alam tahun 2016. 

Upacara tidak disebutkan dalam konstitusi yang di masa lalu dipaksakan tak boleh dimasukkan saat pasukan pendudukan Amerika datang ke Jepang.

Baca: Video Samsul Minta Pertolongan Beredar, Fitriani Berharap Pemerintah Segera Membebaskan Suaminya

Karena itulah konstitusionalitasnya dipertanyakan pada saat aksesi Kaisar Akihito saat ini.

Pada awalnya, dua sawah khusus dipilih dan dimurnikan dengan upacara pemurnian Shinto yang rumit.
Keluarga para petani yang menanam padi di sawah ini harus dalam keadaan sehat.

Setelah padi ditanam dan dipanen, disimpan di Kuil Shinto khusus sebagai goshintai, perwujudan dari kami atau kekuatan ilahi.

Setiap kernel harus utuh dan tidak terputus, dan dipoles secara individual sebelum direbus. Beberapa sake juga diseduh dari beras ini.

Sementara itu, dua gubuk beratap jerami dua kamar dibangun di dalam kandang khusus yang sesuai, menggunakan gaya bangunan asli Jepang yang ada sebagai pengaruh budaya Cina.

Satu kamar berisi sofa besar di tengahnya, yang kedua digunakan oleh musisi.

Semua perabot dan barang-barang rumah tangga juga dilestarikan paling awal, dan dengan demikian bentuk yang paling murni dari Jepang, misalnya, semua benda tembikar ditembakkan tetapi tanpa glasir.

Dua struktur ini mewakili rumah Kaisar sebelumnya dan Kaisar baru.

Kunjungan Kaisar Akihito (84) dan Permaisuri Michiko (84) ke Kochi 28-29 Oktober 2018
Kunjungan Kaisar Akihito (84) dan Permaisuri Michiko (84) ke Kochi 28-29 Oktober 2018 (Richard Susilo)

Pada masa-masa sebelumnya, ketika kepala rumah tangga meninggal, rumahnya terbakar.

Sebelum berdirinya Kyoto, setiap kali seorang Kaisar meninggal seluruh ibukotanya dibakar sebagai ritual penyucian.

Item ritual dari Peninggalan Kaisar Jepang.

Setelah mandi ritual, Kaisar berpakaian seluruhnya dalam gaun sutra putih seorang pendeta Shinto, tetapi dengan kereta panjang khusus.

Dikelilingi oleh para abdi dalem, Kaisar dengan khusyuk masuk terlebih dahulu ke dalam kandang dan kemudian masing-masing pondok ini secara bergantian dan melakukan ritual yang sama--dari pukul 06.30 hingga 21.30 untuk yang pertama, dan yang kedua dari pukul 12.30 hingga 03.30 Pagi pada malam yang sama.

Sebuah tikar terbuka di depannya dan kemudian digulung lagi saat dia berjalan, sehingga kakinya tidak pernah menyentuh tanah.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan