Jumat, 12 September 2025

Pesawat Ethiopian Airlines jatuh: Korban WNI adalah staf PBB di Roma, model pesawat sama dengan Lion Air JT-610

Pesawat baru Boeing 737 Max-8, yang dioperasikan oleh Ethiopian Airlines, jatuh tidak lama setelah lepas landas dari Addis Ababa yang menyebabkan

Pesawat itu jatuh sekitar enam menit setelah tinggal landas dari ibu kota Ethiopia, Addis Ababa, dengan tujuan ibu kota Kenya, Nairobi.

Operasi pencarian tengah dilakukan di lokasi jatuhnya pesawat di sekitar Kota Bishoftu, 60km arah tenggara Addis Ababa.

Pesawat tersebut diantarkan ke Ethiopian Airlines pada 15 November 2018 dan menjalani "pemeriksaan awal yang teliti" pada 4 Februari, cuit maskapai Ethiopian Airlines.

Pilot yang bertugas adalah Kapten Senior Yared Getachew dengan "performa terpuji" dan telah mengantongi 8.000 jam terbang, sebut maskapai Ethiopian Airlines.

Kopilot adalah Ahmed Nur Mohammod Nur dengan 200 jam terbang.

Ledakan dan kebakaran

Model pesawat itu sama dengan model pesawat yang dioperasikan Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 yang jatuh dalam penerbangan dari Jakarta-Pangkal Pinang pada tanggal 29 Oktober tahun 2018.

Bahkan, seperti pilot maskapai Ethiopian Airlines, pilot Lion Air dilaporkan menghubungi pengawas lalu lintas udara guna meminta izin untuk kembali, tidak lama setelah lepas landas. Dalam peristiwa itu, seluruh 189 penumpang dan awak kapal meninggal dunia setelah pesawat jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.

Seorang saksi mata di tempat kejadian di Addis Ababa mengatakan kepada BBC bahwa terjadi kebakaran besar ketika pesawat menghantam darat.

"Ledakan dan kebakaran begitu dahsyat sehingga kami tidak bisa mendekat," katanya.

Semuanya terbakar habis. Ada empat helikopter di lokasi kejadian sekarang," tambahnya.

Berita tragis itu pertama kali diungkapkan oleh Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed, yang menyampaikan "belasungkawa mendalam" melalui akun Twitter.

javascript:void(0)

Produsen pesawat Boeing menyatakan kesedihan mendalam atas jatuhnya pesawat Ethiopia Airlines yang menyebabkan seluruh penumpang dan awaknya meninggal dunia.

Menyusul jatuhnya pesawat Lion Air B-737 Max-8, Boeing menerbitkan buletin khusus tentang masalah sensor yang diperingatkan oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Dalam buletin, perusahaan Amerika itu menegaskan bahwa para pejabat KNKT yakin pilot mendapat informasi yang salah dari sistem otomatis pesawat sebelum jatuh menghujam ke perairan Karawang.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan