Rabu, 3 September 2025

Penembakan di Selandia Baru

Mengapa Brenton Tarrant Tulis Banyak Angka 14 di Senapan Miliknya? Inilah Maknanya

Inilah makna angka 14 yang banyak ditemukan di senapan yang digunakan Brenton Tarrant untuk membunuh jamaah Salat Jumat di Christchurch, Selandia Baru

Penulis: Aji Bramastra
montase (Sumber : Facebook, Twitter, Blog WhitePrisonGangs)
Angka 14, banyak ditemukan di senapan yang digunakan Brenton Tarrant untuk membunuh 51 jamaah Salat Jumat di Selandia baru. Angka 14 adalah angka keramat buat kelompok ultranasionalis kulit putih. 

Mengutip Wikipedia, menurut sumber-sumber Arab, Pertempuran Jalan Raya Para Martir menandai kemenangan pasukan Frank dan Burgundi.

Pasukan Frank dipimpin oleh Charles Martel, salah satu nama yang tertulis dalam senjata milik Brenton Tarrant.

Berikut adalah ulasan mengenai keempat nama yang tertulis dalam senjata milik Brenton Tarrant yang Tribunnews rangkum dari Wikipedia.

1. Anton Lundin Pettersson

Nama Anton Lundin Petterson terkait dalam kasus serangan di sekolah Kronan Trollhattan, Swedia yang terjadi pada 22 Oktober 2015.

Mengutip Wikipedia, Anton Lundin Pettersson yang saat itu berusia 21 tahun menyerang Sekolah Kronan di Trollhattan dengan pedang.

Dia membunuh seorang asisten pengajar dan seorang siswa laki-laki, menikam siswa laki-laki lain dan seorang guru.

Anton Lundin Petterson kemudian meninggal akibat luka tembak yang diterimanya selama penangkapannya.

Guru kedua yang terluka meninggal di rumah sakit pada 3 Desember 2015, enam minggu setelah serangan.

Serangan itu merupakan serangan paling mematikan terhadap sebuah sekolah dalam sejarah Swedia.

Penyelidikan awal polisi menyimpulkan bahwa Pettersson termotivasi oleh rasisme dan telah memilih sekolah sebagai sasarannya karena lokasinya di lingkungan dengan populasi imigran yang tinggi.

Menurut media Swedia Aftonbladet, ia telah mengunjungi kelompok ekstremis sayap kanan di situs media sosial yang mendukung Adolf Hitler dan Nazi Jerman.

Ia juga bergabung dengan grup di Facebook yang ingin menghentikan imigrasi ke Swedia.

Pettersson tidak memiliki catatan kriminal dan bukan anggota organisasi politik mana pun, tetapi mendukung petisi oleh Demokrat Swedia untuk memulai referendum imigrasi.

Ia meninggalkan catatan tulisan tangan di rumahnya di mana ia menyatakan bahwa sesuatu harus dilakukan tentang imigrasi, dan bahwa ia tidak berharap untuk selamat dari keributannya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan