Game of Thrones: Lima kejadian sejarah di balik momen-momen yang paling banyak dibicarakan
Mungkin tak banyak yang tahu, beberapa momen seri TV Game of Throne yang paling banyak dibahas diinspirasi oleh kejadian sejarah. Berikut lima
Di musim pertama Game of Thrones, Tyrion Lannister (dimainkan oleh aktor Amerika Serikat Peter Dinklage) dituduh membunuh bangsawan bernama Lord Jon Arryn.
Ia menghindari hukuman dengan memanfaatkan "trial by combat".
Dengan mekanisme ini, pada intinya orang yang berperkara menyewa orang untuk berduel. Yang menang duel inilah yang dinyatakan sebagai pemenang sengketa.

Di film, Lannister meminta pengawalnya, Bronn, untuk duel agar ia bisa bebas dari hukuman.
- Delapan serial TV yang patut ditonton bulan Februari
- Marie Kondo: Benarkah kerapian sama dengan kejernihan pikiran?
- 'Seks yang menjual': Era baru serial televisi yang eksplisit
Beda antara "trial by combat" antara alam nyata dan alam fiksi adalah, ketika dulu dipraktikkan di Eropa pada abad pertengahan, duel ini tak sampai mati.
Salah satu yang berduel cukup mengatakan kalah dan kemudian pertarungan fisik ini diakhiri.
3. The Black Dinner di Skotlandia
Salah satu momen yang banyak dibahas dalam seri ini adalah momen yang terjadi di musim ketiga ketika tiga tokoh utama meninggal dalam satu episode.

Robb Stark, ibunya Catelyn dan pengantinnya yang tengah mengandung, Talisa, dibunuh dalam jamuan makan.
Lagi-lagi, Martin mengarang adegan ini, yang kemudian lebih dikenal dengan "The Red Wedding" dari kejadian nyata, "The Black Dinner".
"The Black Dinner" mengacu pada kejadian di Skotlandia pada 1440-an.
Ketika itu, digelar jamuan makan malam atas undangan Raja James II yang berusia 10 tahun.
Setelah makan malam, Earl of Douglas dan adiknya, yang merupakan anggota dari keluarga yang paling berpengaruh, dipenggal.
"Catatan-catatan sejarah menyebutkan seseorang menaruh kepala babi hitam di meja makan. Ini adalah simbol kematian. Earl of Douglas dan adiknya dibahwa ke satu menara dan kemudian dipenggal meski saat itu Raja James meminta agar pemenggalan tersebut diurungkan," kata Martin kepada majalah EW.