Sabtu, 4 Oktober 2025

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Tiba di Rusia untuk Bertemu Vladimir Putin

Pemimpin Korea Utara Kim Jong un tiba di Rusia setelah menumpang kereta api lapis baja untuk bertemu Presiden Vladimir Putin.

Editor: Adi Suhendi
Foto NHK
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (NHK) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tiba di Rusia setelah menumpang kereta api lapis baja sehari sebelum pertemuannya dengan Presiden Vladimir Putin.

Kantor berita Korea Selatan Yonhap menerbitkan foto Kim, mengenakan mantel hitam dan topi fedora, bertemu dengan pejabat Rusia di Stasiun kereta api Hasan di Rusia.

Kantor berita Rusia TASS mengutip seorang pejabat setempat mengatakan Kim diberi bunga, roti, dan garam di Stasiun.

Baca: Pertemuan Trump dan Kim Jong Un Buntu, AS Akan Segera Kirim Delegasi ke Korea Utara

Dalam tradisi Rusia, tamu terhormat akan disambut dengan sajian 'karavai,' yakni roti bundar besar dengan garam.

Kim bertolak ke kota pelabuhan Vladivostok untuk pertemuan puncaknya dengan Putin pada Kamis (24/4/2019) besok.

Ia menjadi pemimpin Korea Utara pertama yang melakukan perjalanan ke Rusia sejak almarhum ayahnya, Kim Jong Il, yang pernah berkunjung pada 2011.

Baca: Pertemuan Donald Trump dan Kim Jong Un Berlangsung di Hanoi Vietnam, Intip 4 Fakta Uniknya

Media negara Korea Utara menegaskan kepergian Kim dengan kereta lapis baja dari lokasi yang rahasia di Korea Utara.

Dalam agenda perdana pertemuan, Kim akan menghadiri resepsi makan malam yang diselenggarakan oleh Deputi Perdana Menteri Rusia Yury Trutnev, menurut media Korea Selatan.

"Setelah pertemuan puncak dengan Putin, Kim mungkin akan tur sebelum berangkat kembali ke Korea Utara pada hari Jumat," kata laporan Yonhap.

Penasihat Rusia, Yuri Ushakov kepada media Rusia menjelaskan, pertemuan Kim dan Putin akan fokus pada program nuklir Korea Utara.

"Fokus dalam pertemuan itu adalah pada solusi politik dan diplomatik untuk masalah nuklir di Semenanjung Korea," jelasnya.

Baca: Kim Jong-un akan bertemu Vladimir Putin untuk pertama kalinya

Pada Februari lalu, Kim bertemu untuk kedua kalinya dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump di Hanoi berakhir tanpa persetujuan apapun karena perselisihan atas sanksi.

Sejak itu tidak ada kontak tingkat tinggi yang diketahui antara AS dan Korea Utara, meskipun kedua belah pihak mengatakan bahwa mereka masih terbuka untuk melakukan pertemuan puncak ketiga.

Kim ingin AS untuk meringankan sanksi terkait beberapa langkah pengucutan senjata parsial yang telah ia lakukan tahun lalu.

Tapi AS mempertahankan sanksi akan tetap diberikan sampai Korea Utara mengambil langkah denuklirisasi yang lebih signifikan.

Beberapa ahli mengatakan Kim bisa mencoba untuk meningkatkan hubungan negaranya dengan Rusia dan Cina.

Analisa lain mengatakan masih belum jelas seberapa besar peran Rusia dapat bermain dalam upaya untuk me-restart negosiasi nuklir.

Pertemuan puncak dengan Kim dapat memungkinkan Putin untuk mencoba meningkatkan pengaruhnya dalam politik regional dan program nuklir Korea Utara.(AP/Haaretz)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved