Resmi Jadi Kaisar Baru Jepang, Ini Pidato Perdana Naruhito
Kaisar Naruhito memberikan pidato pertamanya sejak naik takhta. Ia menjadi kaisar jepang menggantikan Akihito
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Adi Suhendi
Dalam menaiki takhta, Kaisar berjanji akan mengingat langkah yang ditempuh Yang Mulia Kaisar Emeritus dan mempertimbangkan jalur yang ditapaki kaisar-kaisar sebelumnya dan akan mengabdikan dirinya bagi peningkatan diri.
Kaisar dengan tulus mendoakan bagi kebahagiaan rakyat dan pembangunan lebih lanjut negara serta juga perdamaian dunia.
Baca: Menilik Isi Kapal Komando dan Kontrol Armada Ketujuh Amerika Serikat USS Blue Ridge di Tanjung Priok
Dalam kesempatan itu pula, Perdana Menteri Shinzo Abe menyampaikan salam atas nama rakyat.
PM Abe mengatakan, rakyat menghormati Yang Mulia sebagai simbol negara dan persatuan Rakyat.
Dalam situasi global yang berubah secara drastis, rakyat bertekad untuk memastikan masa depan yang jaya bagi Jepang, negara yang damai, penuh harapan, serta tempat yang rakyat dapat banggakan.
Profile Singkat Naruhito
Kaisar Naruhito belajar banyak dari Kaisar Emeritus dan mewarisi harapan-harapannya. Kaisar lahir pada 23 Februari 1960, putra tertua Kaisar Emeritus dan Permaisuri Emerita.
Naruhito adalah anak pertama dalam keluarga Kekaisaran yang dibesarkan oleh orang tuanya. Secara tradisi, anak-anak harus tinggal terpisah.
Setelah lulus universitas, ia melanjutkan studi di Inggris di Universitas Oxford.
Naruhito juga masuk ke fakultas pasca sarjana di Jepang. Ini merupakan yang pertama kalinya bagi anggota keluarga Kekaisaran.
Pada ulang tahunnya yang ke-31, ia secara resmi menjadi Putra Mahkota.
Di tahun 1993, ia bertunangan dengan Masako Owada dan mereka menikah bulan Juni tahun itu.
Delapan tahun kemudian mereka dikaruniai seorang anak perempuan, Putri Aiko. Kaisar Naruhito berusia 41 tahun saat itu.
Terkait tugas-tugasnya sebagai kaisar, Kaisar Naruhito menunjukkan bahwa ia ingin terus mengikuti jejak ayahnya.
Sama seperti ayahnya, Kaisar juga memperlihatkan simpati kepada orang-orang yang terdampak bencana. Ia dan Permaisuri telah mengunjungi tempat-tempat pengungsian darurat selama gempa-gempa besar di Jepang.
Dengan naik takhtanya Kaisar Naruhito, secara bersamaan Jepang akan memiliki Kaisar sekaligus Kaisar Emeritus.