Lima tahun jatuhnya pesawat MH17: Tiga orang Rusia dan seorang Ukraina dijadikan tersangka oleh penyelidik
Tim penyelidik penembakan terhadap pesawat Malaysia Airlines dengan nomer penerbangan MH17 menyebut nama empat orang tersangka yang bertanggung
Penyelidik Belanda mengadakan jumpa pers pada pukul 11 hari Rabu (19/06) setelah memberikan pengarahan kepada keluarga dan sanak keluarga para korban.
Zelenko mengatakan Kejaksaan Belanda akan melakukan penuntutan kasus ini di pengadilan Belanda.
"Kesalahan empat orang tersangka ini harus dibuktikan di pengadilan," katanya.

Tim Gabungan yang akan mengupayakan pengadilan di bawah sistem hukum Belanda menyatakan awalnya mereka memiliki "daftar panjang" orang-orang yang berkepentingan terkait jatuhnya pesawat tersebut. Mereka juga menanyai para saksi untuk mencari bantuan.
Penyelidik independen Bellingcat - yang merupakan kumpulan wartawan investigatif yang kredibel - juga baru saja mengumumkan laporan mereka terkait penembakan MH17 dan para tersangka.
Bellingcat telah mengidentifikasi orang-orang yang mereka tuduh terlibat dalam penyerangan, termasuk seorang perwira intelejen militer berpangkat kolonel yang dikenal dengan nama Khmuryi yang berada di kawasan Donetsk yang dikuasai pemberontak dukungan Rusia.
Seorang lagi yang diidentifikasi kelompok Bellingcat adalah perwira intelejen militer kelompok separatis yang didukung Rusia di Luhansk yang memiliki nama kode Orion.
Salah seorang keluarga korban, Hans de Borst, menyatakan kepada BBC bahwa ia berharap para penyelidik akan mengungkapkan kebenaran dan penyebutan nama-nama itu merupakan "langkah awal menuju keadilan".
Putri Hans yang bernama Elsemiek berusia 17 tahun ketika tragedi itu terjadi. Elsemiek merupakan salah satu dari 289 korban yang meninggal dunia di pesawat MH17.

Silene Fredriksz, yang kehilangan anaknya Bryce, mengatakan bahwa lima tahun sejak tragedi itu, beberapa anggota keluarganya telah meninggal dunia tanpa mengetahui kebenaran tentang apa yang terjadi.
Apa yang diketahui tentang MH17?
MH17 terbang dari Bandara Schiphol di Amsterdam pukul 10:15 GMT pada tanggal 17 Juli 2014 dan dijadwalkan tiba di Kuala Lumpur, Malaysia pada hari berikutnya.
Sekitar empat jam sesudah lepas pandas, pesawat kehilangan kontak dengan pengawas lalu lintas udara sekitar 50km dari perbatasan Rusia-Ukraina.
Pesawat jatuh di kawasan Donetsk di sebuah kawasan yang dikuasai oleh kelompok separatis. Sebagian reruntuhan pesawat ditemukan tersebar di kawasan yang mencakup luas 50 kilometer persegi.
Bulan Oktober 2015, dewan keselamatan penerbangan Belanda menyimpulkan bahwa pesawat ditembak dengan rudal BUK yang membuat pesawat itu terbelah di udara.