Kamis, 11 September 2025

'Viagra untuk perempuan', mengapa begitu kontroversial?

Vyleesi, sebuah obat baru yang ditujukan kepada perempuan pra-menopause dengan hasrat seks rendah, telah disetujui oleh badan pengawas kesehatan

Perempuan di Amerika Serikat kini punya akses ke obat peningkat hasrat seksual yang dijuluki sebagai "viagra perempuan".

Lembaga Pengawas Obat dan Makanan AS, FDA, telah memastikan obat dengan merk Vyleesi ini aman untuk dikonsumsi. Berita ini dianggap kemenangan bagi kesehatan seksual perempuan.

Namun beberapa minggu kemudian, obat ini memicu debat mengenai apa sesungguhnya peran obat itu dalam peningkatan hasrat seksual.

Vyleesi ini punya nama umum bremelanotide yang dirancang untuk perempuan segala usia yang mengalami kondisi yang disebut sebagai hypoactive sexual desire disorder (HSDD).

Gejala ini digambarkan sebagai rendahnya minat pada aktivitas seksual dan diperkirakan ini dialami oleh 6% hingga 10% perempuan yang masih dalam usia reproduktif di AS.

Ini merupakan kedua kalinya industri farmasi menguji coba "viagra perempuan".

Persetujuan FDA telah menimbulkan kontroversi sesudah dokter menyatakan keraguan mereka terhadap efektivitas obat ini dan risiko bagi perempuan yang mengkonsumsinya.

Jadi seampuh apa bremelanotide? Lalu apa kekhawatiran risiko yang dinyatakan para dokter itu?

Injeksi vs pil

Injeksi ke dalam perut
Getty Images
Obat baru ini dikonsumsi dengan cara disuntikkan ke tubuh oleh si pasien sendiri.

Vyleesi yang dikembangkan oleh Palatin Technologies dan ijin produksinya dipegang oleh Amag Pharmaceuticals, dikonsumsi dengan cara injeksi ke tubuh sendiri.

Obat ini bekerja dengan menekan kecemasan, dan meningkatkan hasrat seks dengan cara meningkatkan hormon dopamin dan menghambat pelepasan hormon serotonin.

Obat baru ini akan bersaing dengan Addyi, pil yang dijual oleh Sprout Pharmaceuticals untuk dikonsumsi setiap hari dan disetujui FDA tahun 2015.

Ketika itu, keputusan FDA juga kontroversial, beberapa ahli mengatakan Addyi sangat tidak efektif dan kemungkinan tidak aman.

Produsen Vyleesi mengatakan pasien tidak harus puasa alkohol ketika mengkonsumsi obat itu, sedangkan hal itu sangat disarankan bagi pengguna Addyi.

Vyleesi juga menjanjikan efek samping lebih ringan dan kemanjuran cepat tanpa harus dikonsumsi tiap hari.

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan