Senin, 8 September 2025

Hamil 6 Bulan, Perempuan Petempur ISIS Asal Indonesia Tewas Setelah Dipukul dan Disiksa di Kamp

Hamil enam bulan, perempuan petempur ISIS yang disebut berasal dari Indonesia tewas setelah dipukul dan disiksa di kamp Al-Hol, Suriah.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Daryono
Tribunnews.com
Ilustrasi 

Hal ini dikonfirmasi oleh Pejabat pada Otoritas pimpinan Kurdi di Suriah utara, Abdul Karim Omar.

Kepada BBC, Omar mengatakan Kurdi kewalahan menghadapi ribuan orang yang keluar dari Baghuz.

Mereka berasal dari kurang lebih 50 negara.

Kurdi kemudian menahan sekitar 1.000 pejuang asing di sejumlah penjara.

Baca: Setelah Source Music, Big Hit Entertainment Akan Akuisisi Agensi Lain yang Miliki Boy Group Populer

Omar melanjutkan, hanya sedikit negara yang mau memulangkan kembali warganya yang bergabung dengan ISIS.

Hal ini semakin memperumit masalah yang ada.

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Suhardi Alius, mengemukakan respons pemerintah atas masalah tersebut.

Menurut Suhardi, pemerintah belum mengambil keputusan apakah akan memulangkan WNI.

"Bukan sekadar memulangkan orang ini. Masalah ideologinya kan sudah keras, dan lain sebagainya, bagaimana kita bisa mereduksi ideologi itu, bagaimana treatmentnya, itu harus kita pikirkan dengan baik," kata Suhardi dalam diskusi 'Para Pengejar Mimpi ISIS: Layakkah mereka kembali?'

Jadi Militan ISIS, Bocah 11 Tahun Asal Indonesia Ini Tewas Terkena Ledakan Bom

Hatf Saiful Rasul berusia 11 tahun saat dia mengatakan kepada ayahnya, seorang militan Islam yang sudah dijatuhi pidana, bahwa dia ingin meninggalkan sekolah dan pergi ke Suriah untuk memperjuangkan Negara Islam.

Anak laki-laki tersebut mengunjungi ayahnya di sebuah penjara keamanan maksimum saat istirahat dari Ibnu Mas'ud, pesantrennya, Syaiful Anam mengungkapkan dalam esai 12.000 kata tentang putra dan agamanya yang dipublikasikan secara online.

"Awalnya, saya tidak merespon dan menganggapnya hanya lelucon seorang anak," tulisnya. "Tapi itu menjadi berbeda ketika Hatf menyatakan kesediaannya berulang kali."

Hatf mengatakan kepada ayahnya beberapa teman dan guru dari Ibnu Mas'ud telah pergi untuk memperjuangkan Negara Islam dan "menjadi syahid di sana", Anam menulis.

Baca: Ramalan Zodiak Cinta Selasa 30 Juli 2019: Leo Penuh Romantis, Cancer Hadapi Krisis Cinta

Anam setuju untuk membiarkannya pergi, mencatat dalam esainya bahwa sekolah tersebut dikelola oleh "kawan yang berbagi ideologi kita".

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan