Penembakan di El Paso dan Dayton, AS: Setidaknya 29 orang tewas, pelaku 'akan dihukum mati'
Setidaknya 29 orang tewas dalam dua insiden penembakan massal di kota perbatasan dengan Meksiko, El Paso, Texas, dan di Dayton, Ohio, Amerika
Saat itu, Walmart penuh dengan pembeli yang membeli perlengkapan sekolah pada saat serangan.
Si pria berusia 21 tahun adalah satu-satunya tersangka yang ditahan atas serangan itu, dan polisi mengatakan tidak ada petugas yang melepaskan tembakan ketika menangkapnya.
Allen mengatakan para korban terdiri dari warga berbagai usia. Ia menggambarkan situasinya sebagai "mengerikan".
Departemen Kepolisian El Paso sebelumnya mengirim twit yang mengatakan bahwa sumbangan darah "sangat dibutuhkan".
Kianna Long mengatakan ia sedang di dalam Walmart bersama suaminya ketika mendengar suara tembakan.
"Orang-orang panik dan berlari. Mereka mengatakan ada penembak," kata Long kepada kantor berita Reuters. "Mereka berlari sambil menundukkan kepala, orang-orang berjatuhan di lantai."
Long mengatakan dia dan suaminya berlari melalui ruang stok kemudian berlindung bersama pelanggan lain.

Saksi mata lain, Glendon Oakly, mengatakan kepada CNN bahwa ia sedang berada di sebuah toko alat olahraga di dalam pusat perbelanjaan terdekat ketika seorang anak berlari ke dalam "memberi tahu kami ada penembak di Walmart".
Oakly mengatakan tidak ada yang menanggapi klaim anak itu dengan serius, tapi hanya beberapa menit kemudian ia mendengar dua tembakan.
"Yang saya pikirkan hanyalah menyelamatkan anak-anak," katanya.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Houston, Texas menyatakan lewat sebuah twit bahwa terdapat 11 warga negara Indonesia di El Paso.
Semua WNI itu dalam keadaan selamat.
Sebelumnya, KJRI Houston mengimbau seluruh WNI yang berada di sekitar El Paso untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari lokasi penembakan aktif.