Sabtu, 13 September 2025

Joker: Penyakit di balik tertawa tokoh jahat yang diperankan Joaquin Phoenix

Salah satu sifat paling jahat dari musuh Batman adalah tertawanya yang muncul pada saat-saat yang paling tidak tepat. Itu karena dia menderita

"Kejang gelastik menimbulkan stres tambahan, karena jika seseorang mengalami kejang umum dan kehilangan kesadaran, maka tidak akan terjadi apapun," kata Lopez.

Otak
Getty Images
Sejenis tumor otak dapat memicu serangan tertawa.

"Tetapi jika Anda sadar dan tertawa di situasi yang tidak patut, ini akan membuat Anda sangat menderita."

Jenis epilepsi ini biasanya dikontrol obat antiepilepsi dan dalam beberapa kasus dilakukan pembedahan.

Jika tidak dirawat, pasien kemungkinan akan kejang setiap hari. Sementara jika dikontrol serangan dapat dikurangi menjadi satu atau dua kali sebulan, atau bahkan sama sekali menghilang.

Lopez mengatakan adalah lebih umum bagi masalah ini terjadi di antara pasien dewasa dibandingkan anak-anak atau remaja.

Serangan ini juga dapat mengisyaratkan demensia tahap dini.

Kekerasan

Tetapi penyakit ini jarang terjadi, ahli syaraf di bagian atas tadi, baru menangani tiga pasien dengan gejala seperti ini.

Joker
Warner Bros
Para ahli mengatakan tidak ada kaitan antara penyakit ini dengan kejahatan.

Salah satunya adalah seorang pengacara yang bekerja di ruang sidang, dan "sebelum sidang dimulai, dia harus memperingatkan hakim bahwa dirinya menderita kelainan ini dan ada kemungkinan dirinya akan mengalami serangan, karena stres cenderung menjadi pemicunya."

Terkait dengan kekerasan, yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan Arthur Fleck, Lopez mengatakan itu tidak ada hubungannya dengan penyakit ini.

Ketidakbahagiaan emosi

Di pihak lain, ahli syaraf menjelaskan, epilepsi gelastik bukanlah satu-satunya keadaan yang dapat menyebabkan tertawa tanpa kendali.

Terdapat juga pseudobulbar affect (PBA), yang dikenal juga sebagai ketidakbahagiaan emosi, yang dapat menyebabkan orang tertawa atau menangis.

"Istilahnya mengacu kepada ekspresi emosi yang tidak terkendali dan tidak patut jika dkaitkan dengan konteks sosial dan kemungkinan tidak sejalan dengan perasaan sebenarnya orang tersebut," kata ahli psikologi syaraf Andy Tyerman kepada BBC.

"Seseorang kemungkinan juga terlihat sangat terganggu terkait dengan sesuatu yang sebelumnya hanya sedikit mengusiknya."

Serangan PBA dikaitkan dengan penyakit dan cedera syaraf. Kajian tahun 2013 memperkirakan PBA diderita paling tidak 1,8 juta warga Amerika Serikat.

"Tetapi (serangan) ini lebih banyak terjadi pada pasien manula yang berpenyakit syaraf degeneratif," kata Lopez.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan