Canggihnya Jepang, Daur Ulang Sampah Biogas Fermentasi Jadi Energi Baru
Pusat Sumberdaya Biomassa Mitoyo perfektur Kagawa dioperasionalkan sejak April 2017. Yang pertama di Jepang pendaurulangan sampai biogas menggunakan
Editor:
Johnson Simanjuntak
“Hal yang hebat tentang kontrak ini adalah kita tidak perlu memikul biaya konstruksi senilai 1,6 miliar yen,” kata Hirotomi Ochi, kepala divisi sanitasi lingkungan kota baru-baru ini.
Pusat pembuangan telah menarik perhatian kota-kota di seluruh tempat di Jepang sejak didirikan.
Setelah mengunjungi pusat daurulang tersebut, seorang pejabat perfektur Mie menggambarkan fasilitas itu sebagai "sangat inovatif dan menarik," memuji desainnya yang ringkas dan operasi bebas bau.
Tetapi seorang pejabat dari Taka, perfektur Hyogo, menunjuk tantangan utama untuk mengadopsi sistem, yang mengamankan jumlah pelanggan yang cukup untuk membeli bahan bakar secara stabil.
"Kami tidak bisa memikirkan untuk memperkenalkan fasilitas jenis ini di kota kami dalam waktu dekat," kata pejabat itu.
Para ahli juga menunjukkan bahwa kapasitas pemrosesan limbah fasilitas dari insinerator, tenaga daur ulang bakar, membuat penggunaannya di daerah padat penduduk memang agak sulit. Namun metode fermentasi ini bagus sekali.
Tetapi pusat Kamakura mengatakan bahan bakar yang dihasilkan oleh sistem ini dapat digunakan di pembangkit listrik tenaga batu bara, di antara fasilitas lainnya.
“Insinerator limbah di banyak kota sudah tua dan perlu segera dibangun kembali. Saya berharap kota-kota di Jepang akan mengadopsi pusat biomassa kami dan metodenya akan menyebar ke seluruh Jepang," ungkap sumber pejabat di Kagawa kepada Tribunnews.com Senin ini (21/10/2019).