Rabu, 17 September 2025

Pemda Tokyo Dukung Penuh Pembentukan Start-up Jepang

Miyasaka juga berharap bantuan dari perusahaan besar Jepang yang tergabung ke dalam federasi ekonomi Jepang Keidanren agar ikut pula membesarkan

Editor: Johnson Simanjuntak
Richard Susilo
Wakil Gubernur Tokyo Manabu Miyasaka (kiri), Naoki Izumiya, Chairman Asahi Group Holding, Kazuya Nakajo, Executive Vive President Jetro dan Takuya Matsutani CEO Project Nippon. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemda Tokyo sangat mendukung sekali peningkatan jumlah perusahaan start-up di Jepang dan keterkaitan kerjasama dengan asing pula.

"Kita dukung sekali pembentukan start-up di Jepang agar dapat semakin banyak di samping keterlibatan banyak pihak pula," papar Wakil Gubernur Tokyo Manabu Miyasakadalam jumpa pers sore ini (30/10/2019).

Miyasaka juga berharap bantuan dari perusahaan besar Jepang yang tergabung ke dalam federasi ekonomi Jepang Keidanren agar ikut pula membesarkan perusahaan start-up nantinya.

"Selain bantuan dari perusahaan besar yang tergabung ke dalam Keidanren, pihak universitas mungkin bisa bantu pula bersama-sama menelorkan dan membesarkan perusahaan Jepang. Kemudian mengaitkan pula dnegan perusahaan asing sehingga nantinya menjadi perusahaan raksasa dunia di tengah inovasi global saat ini," tambahnya.

Sementara itu Naoki Izumiya, Chairman Asahi Group Holding,yang jug amengetuai komite start-up di Keidanren, baru dibentuk Mei 2019, mengakui banyak permintaan bantuan perusahaan UKM Jepang kepada Keidanren.

"Kita akan bantu sih, tetapi jangan sampai hangat-hangat saja lalu menghilang. Jadi harus dijaga kesinambungannya dan keberlanjutan dengan semakin baik kalau memang serius membangun perusahaan start-up," harap Izumiya.

Sementara badan perdagangan luar negeri Jepang (Jetro) yang diwakili Kazuya Nakajo, Executive Vive President Jetrojuga berjanji untuk memperkenalkan dengan perusahaan asing dan sebaliknya membawa perusahaan Jepang ke luar Jepang.

"Kita akan bantu para perusahaan start-up baru setidaknya memperkenalkan dengan perusahaan Jepang dan atau kita ke luar Jepang memperkenalkan para penguasaha dengan perusahaan Jepang tersebut. Ini memang tugas kita," tekannya.

Jetro sendiri memiliki banyak kantor cabang di luar Jepang, sedikitnya 12 kantor perwakilan yang bisa membantu para start-up Jepang pula, lanjutnya.

Sedangkan Takuya Matsutani CEO Project Nippon, khusus kepada Tribunnews.com yang mempertanyakan kurangnya sumber daya manusia saat ini di jepang memberikan pemikiran cara pemecahan.

"Memang benar kita kekurangan SDM saat ini, namun kita bisa rekrut dari luar Jepang para ahli, misalnya para engineer yang jago kita undang pekerjaan di Jepang untuk ikut membesarkan perusahaan start-up Jepang," papar Matsutani.

Saat ini pertemuan ke enam untuk Innovation Leader Summit (ILS) di Tokyo yang menelorkan berbagai start-up.

Tahun lalu saja menurut Mizutani terbentuk 177 perusahaan start-up berkat pertemuan ILS semacam ini, tekannya lagi.

"Tentu diharapkan lebih banyak lagi perusahaan baru terbentuk nantinya dengan matching satu sama lain bersama perusahaan asing yang datang pula ke Tokyo dan mereka datang ke Tokyo atas biaya mereka sendiri, itu hebat sekali, perhatian yang sangat besar kepada kita," tambahnya.

Perusahaan asing yang datang ke Tokyo misalnya dari Finlandia, Taiwan, Cekoslovakia, Singapura dan sebagainya untuk menghadiri acara ILS tersebut.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan