Stres Gara-gara Kembang Api, Anjing Ini Alami Kebutaan, Bola Matanya sampai Menonjol Keluar
Seekor anjing alami kebutaan karena kembang api, bola matanya sampai menonjol keluar akibat stress yang dialaminya.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Ayu Miftakhul Husna
Stres Gara-gara Kembang Api, Anjing Ini Alami Kebutaan, Bola Matanya sampai Menonjol Keluar
TRIBUNNEWS.COM - Seekor anjing alami kebutaan karena kembang api, bola matanya sampai menonjol keluar akibat stres yang dialaminya.
Berdasarkan laporan eksklusif dari Metro UK, Margaret Adams (85) berkata anjing Labrador-nya yang diberi nama Suzy mengalami stres berat ketika musim kembang api tiba setiap tahun.
Margaret menjelaskan bagaimana malam Guy Fawkes berubah menjadi tragedu saat Suzy mulai memanjat dinding dan bersembunyi di sudut yang gelap.
Kepada Metro UK, Margaret berkata, "Kami baru saja duduk dan menonton TV saat tiba-tiba seseorang menyalakan kembang api."
"Suzy gampang stres saat mendengar bunyi kembang api."
"Ia mencoba memanjati dinding dan bersembunyi di pojokan gelap."
Baca: Seekor Anjing Menunggu di Tempat yang Sama Ketika Ia Terjatuh dari Truk Pemiliknya, 4 Tahun Berlalu

Awalnya, Margaret tidak curiga.
Ia baru tahu ada yang salah hingga keesokan harinya.
Margaret melihat mata anjingnya berbeda.
Ia langsung membawa Suzy ke dokter hewan.
Dokter harus mengangkat lensa dari mata anjingnya.
Anjing itu pun memiliki glukoma di kedua matanya.
Ia tak bisa melihat apa-apa.
Baca: VIRAL 6 Ekor Anjing Disiram Cairan hingga Mati, Natha Satwa Nusantara Laporkan Pelaku

Sejak saat itu, Margaret berkata anjingnya selalu menabrak sesuatu ketika berjalan.
Ia jadi harus menaruh perhatian ekstra pada anjingnya itu.
Margaret kini masih merasa sedih atas kejadian yang terjadi 4 tahun lalu itu.
Margeret berkata anaknya memberikannya Suzy setelah suaminya meninggal.
Suzy selalu menjadi sahabat Margaret sejak saat itu.
Baca: VIRAL Pemotretan Baju Pengantin di Pemakaman, Pemilik Butik Buka Suara setelah Dikritik Netizen
"Ia masih temanku meski agak berbeda. Aku yang lebih banyak merawatnya setelah sebelumnya ia yang lebih banyak merawatku," ujar Margaret.
Sejak kejadian malang yang menimpa anjingnya, Margaret kini mendukung gerakan larangan kembang api di tempat umum dan membatasi penggunaannya.
Selain Suzy, ada pula anjing lain yang menjadi "korban" kembang api.
Seekor anak anjing mati terkena serangan jantung ketika mendengar suara ledakan kembang api.
Molly, nama anjing itu, baru berusia 18 minggu.

Susan Paterson, sang pemilik, berkata Molly mati di Wombwell, dekat Barnsley, South Yorkshire.
Susan berkata, "Karena suara kemban api yang beruntun sekitar Wombwell dan Darfield semalam, kami kehilangan anjing kami yang terkena serangan jantung."
"Tolong pikirkan hewan-hewan. Molly baru berusia 18 minggu dan mati KETAKUTAN gara-gara kembang api."
Susan juga mengajak orang lain menandatangani petisi peraturan penggunaan kembang api untuk melindungi hewan dari luka dan stres.

Lebih dari setengah juta orang telah menandatangani petisi Julie Doorne, yang berbunyi:
"Kembang api dapat menyebabkan penderitaan serius pada hewan.
Mereka tidak hanya menderita secara psikologis, tetapi juga secara fisik karena banyak upaya untuk melarikan diri, atau bersembunyi dari ledakan.
Dengan tingkat kebisingan yang ekstrem dan orang-orang dapat melepaskan kembang api setiap saat sepanjang tahun, sulit bagi mereka yang merawat hewan untuk dapat melakukan tindakan untuk melindungi hewan mereka.
Inilah sebabnya saya menyerukan peninjauan mendesak terhadap peraturan kembang api untuk lebih membatasi penggunaannya, sebagai langkah untuk mencegah penderitaan hewan yang tidak perlu."
4 November lalu, viral sebuah video anjing yang gemetaran setelah mendengar suara kembang api.
Karen Palmer mengunggah video anjingnya, Will, yang gemetaran karena suara kembang api di Stranraer, Scotland.
Dia berkata: "Untuk kalian semua yang menyalakan kembang api malam ini, Saya harap kalian semua bersenang-senang karena saya tahu ada yang menderita saat ini...... anjing malang saya !!!!"
"Ayo upayakan kembang api dilarang dijual bebas dan digunakan hanya untuk display terorganisir."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)