Laut Natuna Diklaim China
Retno Marusudi Tolak Laut Natuna Diklaim China: Indonesia Tidak Akan Pernah Mengakui 9 Dash Line
Menteri Luar Negeri Retno Marusudi Tolak Klaim China Terhadap Laut Natuna Utara, Ia Menegaskan Indonesia Tidak Akan Pernah Mengakui 9 Dash Line
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
Pimpinan Chiang Kai Sek memulai klaim teritorialnya terhadap Laut China Selatan.
Singkatnya, pemerintah Kuomintang menciptakan garis demerkasi di peta China.
Garis itu berupa 11 garis putus-putus atau disebut sebagai 'Eleven-Dash Line'.
Selanjutnya, Republik Rakyat China (RRC) didirikan (1949).
Pasukan Kuomintang melarikan diri ke Taiwan.
Pemerintah Komunis lantas menyatakan diri sebagai satu-satunya perwakilan China yang sah.
Perwakilan yang mewarisi semua klaim maritim bangsa di wilayah tersebut.
Diketahui, awal 1950-an, dua garis putus-putus dihapus.
Teluk Tonkin dikeluarkan sebagai isyarakat untuk kawan komunis di Vietnam Utara.
Lantas, berubahlah Eleven-Dash Line menjadi Nine-Dash Line.
Sengketa Nine-Dash Line
Masih dikutip dari Kompas.com, China sampai sekarang masih mempertahankan klaimnya atas Laut China Selatan.
Mereka bersikeras memiliki hak secara historis melalui Nine-Dash Line.
Namun, klaim tersebut kini bersinggungan dengan kedaulatan wilayah negara tetangga.
Dikabarkan, melalui klain Nine-Dash Line itu, China mengakui Perairan Natuna sebagai bagian dari wilayahnya.