Selasa, 2 September 2025

WNI Diadili di Inggris

Obat Bius yang Dipakai Reynhard Sinaga Taklukan Korbannya Ternyata Sering Disebut Obat Pemerkosa

Pada sidang Reynhard Sinaga, hakim mengatakan bahwa ia telah menggunakan obat seperti GHB. GHB sering disebut juga sebagai obat pemerkosa.

Penulis: Nuryanti
Editor: Tiara Shelavie
IST/Mirror.co.uk
Reynhard Sinaga yang Terlibat dalam 159 Kasus Perkosaan, Terbesar dalam Sejarah Kejahatan Seksual di Inggris. 

Selain itu, korban juga menjadi merasa tidak yakin dengan apa yang telah terjadi pada dirinya.

GHB dapat memiliki potensi kecanduan jika digunakan berulang kali.

Jika berhenti mengkonsumsinya, pasien bisa menderita insomnia, kecemasan, tremor, dan berkeringat.

Reynhard menyanggah perkosaan walaupun bukti menunjukkan para korban yang diperkosa tidak sadar.
Reynhard menyanggah perkosaan walaupun bukti menunjukkan para korban yang diperkosa tidak sadar. (Facebook via BBC Indonesia)

Dilansir The Guardian via Kompas.com, Senin (6/1/2020), jaksa penuntut bersikukuh Reynhard Sinaga menggunakan obat jenis gamma-hydroxybutyric acid, atau GHB, atau obat dengan khasiat serupa.

Dikenal sebagai ekstasi cair, obat itu disebut bisa membuat korban tidak sadar dan terkulai, dengan Reynhard bisa leluasa melecehkan korbannya.

Banyak dari korban mahasiswa S3 di Leeds itu ingat, mereka diberikan minum saat berada di apartemennya, dan dijanjikan "pesta".

Namun, yang mereka ingat hanya itu, selebihnya mereka tidak ingat apa-apa ketika bangun pada keesokan harinya.

Hingga seorang korban berusia 21 tahun mengatakan ada yang aneh dengan minumannya.

Korban itu diperkosa hingga empat kali pada 21 Mei 2017.

Reynhard Sinaga
Reynhard Sinaga (Facebook via BBC)

Korban tersebut mengatakan, obat yang diberikan Reynhard seperti air, dan rasanya asin.

"Seperti air, namun ada yang aneh. Rasanya asin. Kemudian tidak jernih layaknya air," ujar korban dalam kesaksian melalui video.

"Saya kemudian ingat berkata kepadanya 'Apa ini? Ini tidak seperti air'. Dia menjawab itu air dan menyuruh saya meminumnya," terangnya.

Pria itu kemudian mengingat dia bangun dalam keadaan sangat mabuk dan tidak ingat apa-apa, hingga melihat ada kondom bekas di laci.

Si korban bertanya apa yang terjadi, dan dijawab Reynhard bahwa dia sudah diselamatkan saat mabuk di dekat apartemennya.

Beberapa tahun kemudian ketika polisi menggedor rumah mereka, para korban Reynhard hanya mengingatnya sebagai sosok yang baik.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan