Jumat, 5 September 2025

Virus Corona

Virus Corona Merebak, Wuhan bak Kota Mati Seperti di Film Resident Evil

Kota Wuhan, tempat virus corona berasal, telah ditutup untuk menghindari meluasnya virus mematikan tersebut.

Mothership.sg
central-hospital-wuhan from mothership 

TRIBUNNEWS.COM, CHINA - Emoriz Cong adalah warga China yang baru datang ke kota Wuhan tiga hari lalu untuk merayakan Tahun Baru Imlek bersama keluarganya.

Tapi sekarang ia tidak bisa kembali ke Beijing, karena ada larangan meninggalkan kota Wuhan yang diberlakukan oleh pemerintah setempat.

Kota Wuhan, tempat virus corona berasal, telah ditutup untuk menghindari meluasnya virus mematikan tersebut.

Saat ini 600 orang sudah terjangkit virus corona dengan gejala seperti pneumonia. 18 orang dilaporkan tewas.

Jumlah populasi di kota metropolitan ini mencapai lebih dari 11 juta orang, lebih banyak dibandingkan kota New York dan London. 

Meski bukan kota yang terbesar di China, Wuhan termasuk metropolitas jika gunakan standar kota dunia. (Foto: Wikimedia Commons)
Meski bukan kota yang terbesar di China, Wuhan termasuk metropolitas jika gunakan standar kota dunia. (Foto: Wikimedia Commons) ()

Kepada ABC, Emoriz mengatakan baru tahu seberapa bahayanya virus corona ketika sudah dalam kereta menuju Wuhan.

Ia tidak melihat banyak orang menggenakan masker saat berada di kereta, beruntung temannya memberi tahu jika masker sudah habis di toko-toko Wuhan, sehingga ia membeli beberapa kotak dari Beijing.

Orang tuanya juga sudah siap siaga dengan menyimpan persediaan makanan sebelum Imlek, karena sekarang toko-toko sudah banyak yang "tutup untuk alasan steril".

Masyarakat di Wuhan tidak dapat mengakses kereta dan bus ke luar kota, pesawat tujuan domestik dan internasional serta transportasi laut juga ditutup.

Transportasi dalam kota, seperti bus dan kereta bawah tanah juga dilaporkan tidak beroperasi.

Kejadian ini menimbulkan kebingungan juga bagi Bruce Lu, yang bekerja di Beijing, tapi sekarang berada di Wuhan untuk merayakan Imlek.

Bruce sedang berada di kawasan Yichang untuk mengunjungi kakeknya dan ia tidak dapat pulang ke Beijing karena tak ada transportasi.

Para pekerja dan pelajar internasional yang sedang berada di Wuhan kini hanya menggandalkan informasi dari perwakilan negara masing-masing,

Jalanan yang sepi setelah warga diminta untuk tidak meninggalkan kota Wuhan. (Foto: Ancilla Delai)
Jalanan yang sepi setelah warga diminta untuk tidak meninggalkan kota Wuhan. (Foto: Ancilla Delai) ()
Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan