Virus Corona
Kisah Pasien Terinfeksi Virus Corona di RS Wuhan Ancam Dokter Bila Ia Tak Bisa Disembuhkan
Sejauh ini dilaporkan korban tewas akibat virus corona sudah mencapai 80 orang, sementara 2.700 lainnya terinveksi virus tersebut.
Editor:
Sugiyarto
Selain itu, ada juga unggahan viral yang beredar di Weibo, menunjukkan seorang dokter di Wuhan memiliki pengalaman serupa.
Dokter mengatakan bahwa keluarga pasien marah dan merobek pakaian pelindung dokter.
Mereka bahkan berkata, “Mengapa kamu memakai alat pelindung? Jika aku akan mati maka kita semua akan mati bersama! "
Melihat unggahan-unggahan cerita itu, netizen dibuat ngeridan dan mengkritik pasien yang dianggap tidak tahu berterima kasih.
Mereka mengatakan meski situasi panik, seharusnya pasien tetap bersabar dan menghargai apa yang dilakukan staf medis. Kisah-kisah tersebut dianggap sikap yang sangat buruk.
"Tolong, bersikap sopan dan berterima kasih kepada mereka yang berada di garis depan yang memerangi virus dan menjaganya dari kita semua," tulis seorang netizen.
Dokter tewas
Seorang dokter di Rumah Sakit di Provinsi Hubei Xinhua China, Liang Wudong, dikabarkan meninggal dunia akibat terjangkit virus corona pada Sabtu (25/1/2020) waktu setempat.

Dilansir Kompas.com dari saluran televisi China Global Television Network (CGTN) menyebut Wudong sebagai satu dari sejumlah dokter yang berada di garda terdepan dalam upaya Pemerintah Tiongkok menanggulangi penyebaran virus korona ( coronavirus).
Hal itu sebagaimana diinformasikan oleh CGTN melalui akun Twitternya, @CGTN.
Sebuah video amatir menunjukkan detik-detik dokter itu yang tengah menangani pasien corona tampak tersungkur di lantai tak sadarkan diri.
Presiden China, Xi Jinping memperingatkan 'situasi gawat' saat virus corona menyebar hingga membunuh beberapa orang yang terjangkit.
Virus Corona yang dikabarkan bermula di sebuah kota bernama Wuhan ini telah menjangkit lebih dari 2.000 jiwa di seluruh dunia dan menewaskan 80 orang di wilayah tersebut.
Sebagian besar kasusnya berada di China.
Kota-kota besar dan kecil di Tiongkok membatalkan transportasi umum dan menutup jalan untuk mencoba menghentikan penyebaran.