Kamis, 4 September 2025

Virus Corona

Catatan Harian Seorang Warga Wuhan "Teman Saya Batuk, Langsung Disuruh Tutup Telepon"

Orang-orang memakai masker, teman-teman saya bilang sebaiknya saya menumpuk pasokan makanan. Beras dan mi hampir habis di toko-toko.

Editor: Hasanudin Aco
Youtube/Channel 4 News
Pertokoan di Wuhan China tutup. 

Seorang batuk saat sedang video call.

Yang lain menimpali: tutup telepon kamu!

Kami berbincang tiga jam, dan riang rasanya. Kupikir tidurku bisa nyenyak karenanya.

Namun saat saya menutup mata, ingatan beberapa hari terakhir ini masuk ke benak saya.

Saya menangis. Rasanya tak berdaya, marah dan sedih. Saya juga berpikir soal kematian.

Saya tak menyesali hidup saya karena pekerjaan saya sangat bermakna. Namun saya tak mau hidup berakhir begitu saja.

Sabtu 25 Januari - Sendirian di Tahun Baru

Hari ini Tahun Baru Imlek. Saya tak terlalu tertarik merayakan, dan kini tahun baru terasa makin tak relevan.

Pagi hari saya melihat ada darah sesudah saya bersin. Saya ketakutan. Kepala saya penuh dengan pikiran soal penyakit. Saya bimbang apakah akan keluar rumah atau tidak.

Namun saya tidak demam, dan lapar. Maka saya memutuskan pergi.

Saya pakai dua masker meski kata orang tak ada perlunya. Saya khawatir kualitas masker yang mungkin saja palsu, maka saya pakai dua masker supaya merasa lebih aman.

Kota tetap masih sangat sepi.

Ada toko bunga yang buka dengan bunga krisan (yang biasa ada di pemakaman) di pintu. Tapi saya tak tahu mengerti maknanya.

Di toserba, rak sayuran kosong. Somai dan mi habis. Hanya sedikit orang mengantri.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan