Virus Corona
Wabah Corona Merebak, Seorang Dokter di Australia Mendapat Perlakuan Buruk karena Keturunan China
Rhea Liang membagikan pengalamannya saat mendapat perlakuan buruk terkait dengan merebaknya virus corona saat ini.
Penulis:
Clarissa Fauzany Priastuti
Editor:
Lita Andari Susanti
TRIBUNNEWS.COM - Pada awal tahun 2020 ini, publik dunia dihebohkan dengan wabah virus novel corona.
Virus yang kasusnya pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China ini kemudian dikenal dengan istilah 2019-nCoV yang artinya novel coronavirus 2019.
Hingga Sabtu (1/2/2020) ini tercatat sudah ada lebih dari 11 ribu kasus virus corona di seluruh dunia.
Virus ini pun sudah menyebar hingga ke sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, dan Australia.
Namun sayangnya, di tengah masalah merebaknya virus corona ini, turut tersiar kabar adanya tindakan rasisme.
Dilaporkan bahwa sejumlah orang di beberapa negara mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari orang-orang di sekitar mereka.
Mereka diperlakukan secara kurang baik karena merupakan seorang keturunan Asia, khususnya China.
Salah satu yang mengalami kejadian tersebut adalah Rhea Liang, seorang ahli bedah di sebuah rumah sakit di Gold Coast, Australia.
Melalui akun media sosial pribadinya, Rhea Liang membagikan pengalamannya saat mendapat perlakuan buruk terkait dengan merebaknya virus corona saat ini.
• Update Wabah Corona: Korban Meninggal di China Tercatat 259 Orang, 11.000 Terinfeksi
• Satu Pesawat dengan Pasien Virus Corona, Tiga Pelajar di Australia Dikarantina