Sabtu, 6 September 2025

Virus Corona

Pria Xinjiang Uighur Jual 11 Kuda, Sumbang Rp 172,7 Juta untuk Atasi Wabah Virus Corona di Hubei

Seorang pria di Xinjiang Uighur menjual 11 kuda lalu sumbang Rp 172,7 juta untuk atasi wabah virus corona di Provinsi Hubei.

Penulis: Miftah Salis
Editor: Tiara Shelavie
Shanghaiist
Ilustrasi- Seorang pria di Xinjiang Uighur menjual 11 kuda lalu sumbang Rp 172,7 juta untuk atasi wabah virus corona di Provinsi Hubei. 

TRIBUNNEWS.COM - Wabah virus corona yang dilaporkan terus meningkat menjadi perhatian publik termasuk seorang pria di Xinjiang Uighur.

Pria tersebut rela menjual 11 kudanya untuk membantu penanganan virus corona.

Hasil penjualan tersebut disumbangkan sebanyak Rp 172,7 juta untuk atasi wabah virus corona di Hubei.

Sejak muncul pada Desember 2019, wabah virus corona dilaporkan terus mengalami peningkatan.

Mengutip dari perhitungan real time di situs thewuhanvirus.com, hingga Senin (10/2/2020) siang, kasus akibat virus corona melonjak menjadi 40.614.

Hingga saat ini virus corona telah menyebar di 28 negara dengan jumlah kematian 910 kasus.

Sebanyak 40.171 kasus dilaporkan terjadi di daratan China.

Beberapa waktu lalu, beredar sejumlah video di media sosial yang menunjukkan warga di Wuhan saling berbagi semangat.

Warga yang tinggal di apartemen saling berteriak "Wuhan, Jiayou" kepada penduduk lain.

Kepedulian pun terus berdatangan kepada warga China terutama Provinsi Hubei, wilayah yang diduga kuat menjadi tempat pertama virus corona muncul.

Baca: BREAKING NEWS: Lagi, 60 Orang Terinfeksi Virus Corona di Kapal Diamond Princess di Yokohama Jepang

Baca: Virus Corona Disebut Tak Terdeteksi di Indonesia, Para Ahli Khawatir

Kepedulian tersebut juga datang dari seorang pria di wilayah otonomi Xianjing Uighur.

Pria bernama Ba Baintolle rela menjual 11 kudanya.

Hasil penjualan sebesar 88.000 yuan atau setara Rp 172,7 juta disumbangkan untuk membantu Provinsi Hubei mengatasi wabah virus coorna.

Mengutip dari China Daily, Ba Baintolle merupakan seorang penggembala yang tinggal di daerah Wenquan, Provinsi Otonom Bortala Mongolia.

Menurutnya, wilayah yang ditinggali Ba Baintolle selama ini mendapat bantuan dari Provinsi Hubei selama bertahun-tahun.

Kabupaten Tongcheng, Provinsi Hubei menyumbang 300.000 yuan atau setara Rp 588,9 juta.

Bantuan tersebut diberikan kepada penduduk setempat untuk membangun infrastruktur, memperkenalkan teknologi, dan membangun sekolah.

Ba Baintolle mengaku sedih dengan wabah virus corona yang menimpa Provinsi Hubei.

Menurut Ba, ini menjadi waktu yang tepat baginya untuk membantu.

"Aku sedih tentang wabah virus di Hubei."

"Mereka sangat membantu kami, dan sekarang saatnya bagiku untuk membantu mereka," katanya.

Ba sehari-hari memelihari lebih dari 400 kuda.

Setiap tahun ia menghasilkan uang sebesar 150.000 yuan atau setara Rp 294,4 juta dari pekerjaan tersebut.

Kuda dianggap sebagai simbol keberanian dan ketangguhan dalam budaya lokal.

Ba juga berharap, warga Hubei dengan berani melawan virus tapa menyerah.

"Saya harap orang-orang Hubei dapat melawan virus dengan berani."

"Jangan menyerah. Hatiku tetap bersamamu meskipun kita terpisah ribuan mil," katanya.

Kakek petugas kebersihan sumbang Rp 23 juta

Petugas medis di China kini harus bekerja ekstra untuk menangani pasien virus corona.

Tak sedikit dari petugas yang harus mengesampingkan urusan pribadinya untuk memerangi virus corona.

Hal ini ternyata membuat seorang kakek di China terketuk.

Pria yang tidak diketahui namanya tersebut menaruh perhatian lebih kepada para petugas medis yang bekerja di garda terdepan.

Kakek berusia 68 tahun di distrik Donggang menyumbangkan uangnya sebesar 12 ribu yuan atau setara Rp 23,5 juta kepada para petugas medis.

Si kakek adalah seorang petugas kebersihan di wilayah tersebut.

Mengutip dari tayangan di YouTube South China Morning Post yang diunggah pada Rabu (5/2/2020), seorang pria paruh baya datang ke sebuah kantor polisi.

Ia mengenakan topi merah dan jaket gelap.

Kakek tersebut meletakkan sebuah bungkusan di meja petugas kepolisian.

Seorang kakek yang bekerja sebagai petugas kebersihan mendonasikan uangnya
Seorang kakek yang bekerja sebagai petugas kebersihan mendonasikan uangnya

Tanpa berkata apa pun, si kakek pergi meninggalkan kantor polisi.

Namun, aksinya berhasil terekam CCTV kantor tersebut.

Si kakek ternyata memberikan bungkusan yang berisi tabungan dan sebuah surat.

Surat tersebut berisi ucapan terimakasih kepada mereka yang berada di garis terdepan untuk memerangi virus corona.

Menilik dari tayangan CCTV, aksi si petugas kebersihan terjadi pada Jumat (31/1/2020) pukul 10.00 pagi waktu setempat.

Baca: Peneliti Ini Prediksi Virus Corona Sebenarnya Sudah Sampai di Indonesia, Ini Penjelasannya

Baca: Penanganan Corona di Natuna Bisa Rp 1 Triliun, Sri Mulyani Siapkan Dana Siaga

Berikut ini isi surat si kakek:

Isi surat dari si kakek yang mendonasikan uangnya
Isi surat dari si kakek yang mendonasikan uangnya

"Penting.

Tolong kirim ke Pusat Pengendalian & Pencegahan Penyakit Wuhan untuk membahagiakan pekerja medis yang berani sebagai sebuah tanda apresiasi dariku.

-Petugas kebersihan dari Donggang District"

Mengutip dari sumber yang sama, si kakek ternyata menghasilkan 600 yuan setiap bulan atau setara Rp 1,17 juta.

Tetapi setelah melihat berita tentang pekerja medis, dia memutuskan untuk mendonasikan tabungannya.

Si kakek memilih untuk memanfaatkan uangnya dengan baik, ketimbang menggunakannya untuk hal lain.

Si kakek ternyata bukan satu-satunya pahlawan di tengah wabah virus corona.

Seorang siswa meninggalkan surat dengan uang 1000 yuan atau setara Rp 1,9 juta di sebuah rumah sakit.

Siswa tersebut tampak memberi hormat dan membungkuk pada petugas medis.

Setelah memberi uang, siswa tampak langsung pergi.

(Tribunnews.com/Miftah)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan