Senin, 25 Agustus 2025

Virus Corona

Alasan WHO Beri Nama Resmi COVID-19 untuk Virus Corona Baru, Tak Cantumkan Wuhan atau China

Berikut alasan WHO memberi nama resmi COID-19 untuk virus Corona baru. Nama tersebut tidak mencantumkan Wuhan atau China di dalamnya.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Tiara Shelavie
Twitter/@WHO
Berikut alasan WHO memberi nama resmi COID-19 untuk virus Corona baru. Nama tersebut tidak mencantumkan Wuhan atau China di dalamnya. 

TRIBUNNEWS.COM - World Health Organization (WHO) telah menyatakan nama resmi untuk wabah virus Corona baru pada Selasa (11/02/2020) lalu.

Kini, nama resmi virus Corona baru adalah COVID-19.

COVID-19 merupakan singkatan dari Corona Virus Disease 19.

Dilansir Time.com, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengungkapkan asal-usul penamaan penyakit tersebut.

Ia mengatakan, WHO memastikan untuk tidak merujuk Wuhan, tempat virus berasal.

Pedoman rujukan WHO yang ditetapkan pada tahun 2015 memastikan bahwa nama penyakit tidak merujuk ke lokasi geografis, hewan, individu, atau kelompok orang.

"Memiliki nama penting untuk mencegah penggunaan nama lain yang bisa tidak akurat atau menstigmatisasi," kata Tedros.

Tedros menambahkan, nama resmi juga dapat memberikan format standar untuk digunakan selanjutnya.

Pakar kesehatan masyarakat setuju dengan pilihan untuk tidak mencantumkan wilayah geografis di China setelah nama penyakit.

"Jika nama virus Corona baru menyematkan Wuhan, itu akan memberikan sitgmatisasi luar biasa pada orang-orang Wuhan yang menjadi korban," Wendy Parmet, seorang profesor hukum di Northeastern University sekaligus pakar kesehatan masyarakat, mengatakan kepada Time.

Parmet menerangkan, orang-orang cenderung menganggap virus Corona sebagai karakteristik dari beberapa kelompok orang yang terkait dengan nama tempat.

Itu dianggapnya sebagai stigmatisasi.

Baca: WHO: Vaksin Pertama untuk Virus Corona Baru Tersedia 18 Bulan Lagi

Apalagi, telah ada laporan insiden dan sikap xenophobia, di mana terdapat prasangka terhadap orang keturunan Asia pascavirus menyebar di berbagai negara di dunia.

Para ahli mencatat, ada "sejarah panjang" tentang nama penyakit yang menyertakan kelompok orang, tempat, atau hewan tertentu di dalamnya.

Sekitar tahun 1500-an di Prancis, Sifilis disebut sebagai penyakit Italia.

Sementara itu, di Italia, Sifilis disebut sebagai penyakit Prancis.

Pada tahun 1918, pandemik flu secara luas disebut Flu Spanyol di AS.

Padahal, flu tersebut tidak berasal dari Spanyol.

Tahun 2009, WHO berhenti menggunakan istilah "flu babi" dan menggantinya dengan Influenza A (H1N1).

Sebab, penamaan itu menyebabkan penurunan pendapatan di pasar daging babi.

Ebola dinamai berdasarkan sungai di dekat tempat wabah pertama kali berasal.

Kini, WHO mencatat Middle East Respiratory Syndrome (MERS), Flu SPanyol, Flu babi, dan penyakit Chagas sebagai contoh nama yang harus dihindari ketika mencari nama untuk penyakit baru.

Arnold Monto, seorang profesor epidemiologi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Michigan, mengatakan penting untuk peka terhadap budaya yang berbeda ketika menamai suatu penyakit.

"Jika Anda memiliki nama yang regional dan menyebar secara global, itu membingungkan," ujar Monto.

Dalam kasus virus Corona baru, WHO telah menentukan nama untuk penyakit, bukan virus.

Virus ini dinamai severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) oleh Kelompok Studi Coronavirus dari Komite Internasional tentang Taksonomi Virus.

Mereka bertanggung jawab atas klasifikasi resmi virus.

Panitia mengakui kesamaan virus Corona baru dengan pandemi Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang terjadi antara 2002-2003.

Untuk penyakitnya, kata Parmet, COVID-19 adalah nama yang sangat ideal.

Pendek, mudah diucapkan, dan terdiri dari dua suku kata.

"Butuh nama yang mudah untuk terus digunakan orang. Jika tidak, mereka akan menggantinya dengan bahasa yang justru bermasalah," ucapnya.

Baca: FOTO Kota Wuhan Merah Menyala, Satelit Sempat Rekam Kota Asal Virus Corona Itu, Ini Penjelasannya

UPDATE Data Pasien Virus Corona

Sebanyak 60.095 orang dilaporkan telah terinfeksi virus Corona per Kamis (13/02/2020), sekitar pukul 09.00 WIB.

Sebanyak 1.362 orang di dunia tewas akibat virus dan 5.901 orang sembuh.

Berikut rincian data pasien virus Corona di 26 negara di dunia,  dilansir thewuhanvirus.com pada Kamis (13/2/2020) pagi, hingga pukul 09.00 WIB.

1. China

Terinfeksi: 59.572

Meninggal dunia: 1.360

Sembuh: 5.836

2. Jepang

Terinfeksi: 202

Meninggal dunia: 0

Sembuh: 9

3. Singapura

Terinfeksi: 50

Meninggal dunia: 0

Sembuh: 15

4. Thailand

Terinfeksi: 33

Meninggal dunia: 0

Sembuh: 10

5. Hong Kong

Terinfeksi: 50

Meninggal dunia: 1

Sembuh: 1

6. Korea Selatan

Terinfeksi: 28

Meninggal dunia: 0

Sembuh: 4

7. Taiwan

Terinfeksi: 18

Meninggal dunia: 0

Sembuh: 1

8. Jerman

Terinfeksi: 16

Meninggal dunia: 0

Sembuh: 0

9. Amerika Serikat

Terinfeksi: 14

Meninggal dunia: 0

Sembuh: 3

10. Australia

Terinfeksi: 15

Meninggal dunia: 0

Sembuh: 5

11. Macau

Terinfeksi: 10

Meninggal dunia: 0

Sembuh: 1

12. Vietnam

Terinfeksi: 15

Meninggal dunia: 0

Sembuh: 6

13. Malaysia

Terinfeksi: 18

Meninggal dunia: 0

Sembuh: 3

14. Perancis

Terinfeksi: 11

Meninggal dunia: 0

Sembuh: 0

15. Kanada

Terinfeksi: 7

Meninggal dunia: 0

Sembuh: 1

16. India

Terinfeksi: 3

Meninggal dunia: 0

Sembuh: 0

17. Uni Emirat Arab

Terinfeksi: 8

Meninggal dunia: 0

Sembuh: 1

18. Italia

Terinfeksi: 3

Meninggal dunia: 0

Sembuh: 0

19. Inggris

Terinfeksi: 9

Meninggal dunia: 0

Sembuh: 0

20. Rusia

Terinfeksi: 2

Meninggal dunia: 0

Sembuh: 0

21. Filipina

Terinfeksi: 3

Meninggal dunia: 1

Sembuh: 2

22. Nepal

Terinfeksi: 1

Meninggal dunia: 0

Sembuh: 0

23. Kamboja

Terinfeksi: 1

Meninggal dunia: 0

Sembuh: 1

24. Srilanka

Terinfeksi: 1

Meninggal dunia: 0

Sembuh: 1

25. Finlandia

Terinfeksi: 1

Meninggal dunia: 0

Sembuh: 1

26. Swedia

Terinfeksi: 1

Meninggal dunia: 0

Sembuh: 0

27. Spanyol

Terinfeksi: 2

Meninggal dunia: 0

Sembuh: 0

28. Belgia

Terinfeksi: 1

Meninggal dunia: 0

Sembuh: 0

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan