Selasa, 2 September 2025

Virus Corona

Korban Virus Corona Terus Berjatuhan, Data Terakhir 1.500 Orang Tewas, China Dikritik

Lebih dari 66.000 positif tertular virus corona di seantero China, sejak wabah itu dilaporkan pertama kali di Wuhan pada Desember 2019.

Editor: Hasanudin Aco
SCMP/Jun Mai
Beberapa pasien yang terinfeksi dirawat di RS Jinyintan, Wuhan 

China Dikritik

Enam pekan setelah mengumumkan keberadaan virus baru yang sangat menular dan terkadang mematikan, para pakar menuding China tetap belum berbagi data penting yang bisa membantu mengatasi epidemi tersebut.

"Sementara membuat strategi untuk mengendalikan penularan virus itu, negara-negara mencari bukti apakah situasi di China semakin buruk atau lebih baik," ujar Jennifer Nuzzo, ilmuwan senior pada Johns Hopkins Center for Health Security. Namun, bukti itu tidak didapatkan.

China merilis data harian kasus yang baru diidentifikasi, tetapi tidak menyebut tanggal berapa pasien jatuh sakit.

Tanggal penting karena tanpa tahu kapan timbulnya gejala, pakar-pakar epidemiologi tidak bisa tahu apakah epidemi bertambah atau berkurang.

Hitungan kasus harian, menurut pakar, menunjukkan kapan laboratorium pengujian memproses sampel, tetapi tidak banyak mengungkap perjalanan wabah.

Ketika pejabat China mengubah cara mereka mendiagnosis penyakit itu hari Kamis, tidak mungkin diketahui apakah 13 ribu kasus baru yang dilaporkan China benar-benar mewakili lonjakan penularan atau tidak, karena tanggal penularan tidak dilaporkan.

China tidak secara rutin merilis data usia pasien dan siapa yang menderita penyakit paling parah.

Tidak jelas berapa banyak orang yang dites diketahui positif tertular.

Tidak diketahui berapa banyak orang yang tertular tidak dites.

Sumber: Kompas.com/VOA Indonesia/AFP/Tribunnews.com

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan