Virus Corona
Makin Banyak Hewan Peliharaan Ditemukan Mati di Pinggir Jalan, Diduga Sengaja Dilempar dari Gedung
Sebanyak 24 ekor hewan peliharaan ditemukan tergeletak di pinggir jalan di dekat gedung pemukiman di Hong Kong, 16 di antaranya mati.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 24 ekor hewan peliharaan ditemukan tergeletak di pinggir jalan di dekat gedung pemukiman di Hong Kong, 16 di antaranya mati.
Seperti yang dilansir South China Morning Post (15/2/2020), ke-16 hewan yang mati itu termasuk kucing, chinchilla, dan kelinci.
Hewan-hewan itu diduga sengaja dibuang dengan cara dilempar dari lantai atas gedung oleh pemiliknya.
Ada 14 ekor chinchilla, 6 kucing, satu kelinci, satu marmut, satu burung beo, dan seekor hewan pengerat tak dikenal.

Hewan-hewan itu dipercaya dibuang dari blok 19 perumahan Hong Kong Garden, dekat Sham Tseng.
Penjaga keamanan menghubungi polisi pada Jumat (14/2/2020) siang untuk melaporkan temuan sejumlah hewan yang mati di pinggir jalan.
Petugas tiba di lokasi dan menemukan hewan yang sudah mati atau terluka parah berserakan di tanah dan di parit di sebelah gedung.

Organisasi Pencegahan Kekejaman Terhadap Hewan (Society for the Prevention of Cruelty to Animals /SPCA) disiagakan.
Petugas SPCA mengonfirmasi seekor kucing, kelinci, sembilan chinchilla, marmut, tikus dan burung beo itu mati.
Yang terluka, termasuk lima kucing dan lima chinchilla, dibawa ke klinik hewan SPCA di Wan Chai.
Namun, salah satu kucing dan chinchilla tidak selamat.

Seorang juru bicara mengatakan 16 bangkai hewan itu akan diteruskan ke Departemen Pertanian, Perikanan dan Konservasi untuk diperiksa.
Ia mengatakan tim investigasi distrik di Tsuen Wan menangani kasus ini.
Belum ada penangkapan dilakukan.
Sebelumnya, berita pembantaian hewan peliharaan terjadi di beberapa tempat di China.
Aksi itu dilakukan karena ketakutan warga yang berlebihan atas virus corona.
Mereka percaya hewan peliharaan, termasuk anjing dan kucing bisa membawa virus corona, meski hal itu belum terbuktikan.
Sebuah video viral di media sosial China memperlihatkan petugas komunitas memukuli anjing di jalanan.
Baca: Warga China Positif Terjangkit Coronavirus setelah Seminggu Liburan di Bali dan Naik Lion Air
Mereka memukuli anjing itu dengan tongkat kayu.
Satu video dibagikan oleh Chengdu Pet Adaptation Platform.
Dalam video itu terlihat anjing jenis Labrador hitam di Chengdu, Provinsi Chengdu dipukuli empat pekerja dari sebuah komunitas.


Organisasi perlindungan hewan itu berkata kejadian itu terjadi Selasa (11/2/2020) sore.
Anjing itu kabarnya tidak menyerang siapa pun.
Anjing itu sedang menunggu pemiliknya di jalan ketika para petugas menyerangnya.
Saat pemiliknya sudah tiba, anjing itu sudah mati dan petugas yang memukulinya sudah pergi.
Video berbeda diambil di Yongjia, Provinsi Zhejiang.
Seorang pria terlihat memukuli anjing yang berada di pinggir jalan dengan tongkat kayu.


Petugas itu mengenakan masker wajah dan selembar plastik sebagai baju pelindung sementara.
Ia terlihat memukul anjing setidaknya tiga kali, ada beberapa warga yang menontonnya.
Baca: Takut Tertular Virus Corona, Warga Singapura Gunakan Kondom untuk Pencet Tombol Lift
Menurut aktivis hewan, insiden itu terjadi hari Rabu (12/2/2020) di Desa Huangsha.
Dikatakan petugas memusnahkan semua ayam dan anjing setelah dua orang komunitas didiagnosis dengan virus pada hari Senin (10/2/2020).
Kemudian ada pula video yang dikirim ke MailOnline dari pecinta hewan.
Dalam video itu terlihat seorang pria memukul anjing sampai tak bergerak lagi di siang bolong.
Insiden itu terjadi Rabu (12/2/2020) pagi di komplek perumahan di Nanchong, Sichuan, menurut aktivis hewan.


Mereka mengecam aksi petugas komunitas yang menyalahgunakan kekuasaannya dengan membunuh hewan-hewan dengan nama mencegah virus corona.
Namun, pejabat komunitas membantah tuduhan daring.
Mereka mengklaim, video itu menunjukkan para pekerja memusnahkan seekor anjing liar yang telah menggigit beberapa penduduk dan menyebabkan kepanikan di kompleks itu.
Masyarakat di seluruh China dikabarkan memerintahkan warganya untuk menyingkirkan hewan peliharaan mereka.
Jika tidak, hewan mereka akan dimusnahkan.
Perintah itu merupakan dampak penyebaran virus corona yang mematikan itu.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)